"Gue suka sama lo."
*
Dari hasil pertemuannya dengan Miro, Davis dan Josie semalam, Tenggara jadi mendapatkan sebuah informasi penting. Dan itu juga, pikiran serta perhatiannya pada tiga pertanyaan yang terus menggema di kepala, jadi ter-distract untuk sementara waktu.
Jika sampai apa yang Josie katakan benar terjadi, bukankah itu berbahaya? Jika adik Trevor tau dirinya—dan Reo—adalah mantan anggota Mantra, bukan tidak mungkin adik Trevor yang tidak terima karena hanya kakaknya yang menjalani hukuman paling berat, selagi mantan anggota lain bisa hidup dengan tenang, akan melakukan balas dendam. Tanpa sadar Tenggara menggigit bibirnya dengan gusar. Bagaimana pun dan apa pun, ia harus segera menemukan orang itu!
"Gaaaar!" kemunculan Saul, Yogi dan Jonathan di hadapannya, membuat Tenggara mengangkat wajah. "Gar, kok lo nggak pernah bilang sih, kalo lo kenal sama orang-orang itu?" tanya Saul lagi sambil duduk di bangku depan Tenggara.
Tanpa perlu ditanya siapa orang-orang itu yang Saul bicarakan, Tenggara sudah bisa menebak.
"Lo temenan sama mereka, Gar? Lo bestie-an sama mereka?" kedua mata Jonathan melebar. Ia tampak antusias sekaligus iri dalam satu waktu.
Saul berdecak sambil memperhatikan layar ponsel. "Bener-bener lo ye, diam nggak bergerak. Sekalinya gerak, lo langsung join circle mereka."
"Asli, gue juga iri." Timpal Yogi.
"Tapi gue lebih iri jadi Miro sih. Udah mah dia kaya raya, pacarnya? Beugh! Cakep bukan main! Ck, ck." Saul kembali berdecak dengan perhatian yang masih tertuju ke layar ponsel.
Jonathan dan Yogi jadi kepo. Sebetulnya apa sih yang sedang Saul lihat? "Heh, cewek cakep siapa tuh, anjrit?" seru Yogi melotot melihat apa yang sedari tadi Saul lihat.
"Ini Josie kan?" tanya Jonathan.
"Yuhuy." Saul menjawab sembari bersiul.
"Ampun! Untuk Sybil, maaf, gue oleng ke Josie sebentar ya." Dan ketiga cowok itu pun malah sibuk tenggelam memelototi feed instagram milik Josie yang menampilkan banyak foto wajahnya yang cantik. Tak sedikit pula Josie mengunggah kebersamaannya dengan Miro dengan berbagai pose yang cukup mesra.
Tanpa diduga sama sekali, Teagan yang dikira orang-orang tengah tidur di tempat duduknya, tiba-tiba bangkit dan merebut ponsel dari tangan Saul dengan cepat.
"WOOOOOIII!" protes Saul, Jonathan dan Yogi. Saul langsung mencoba merebut ponselnya kembali dari tangan Teagan.
Namun dengan mudah Teagan mampu mengamankan ponsel itu di tangannya.
Hal itu tentu membuat Saul kesal. "Oi, nyet! Siniin HP gue! Kalo lo juga kepo, pake HP lo sendiri! Lo punya HP kan? Atau udah lo jual karena kekurangan duit?!"
Mata Teagan langsung tertancap lurus ke kedua mata Saul. Tatapannya begitu mengerikan sampai Saul langsung mati kutu. "Gue nggak semiskin itu, ba**sat!"
Sejak bertemu dan kenal, baru pertama kali Tenggara melihat Teagan semarah ini, hingga melontarkan kata-kata kasar. Biasanya cowok itu lebih sering terlihat tertawa menyebalkan atau bertingkah aneh.
"Jadi lo kenal sama cewek ini?" setelah membuat Saul terdiam, Teagan kembali berbicara normal pada Tenggara sembari menunjukkan layar ponsel kepada Tenggara.
Kedua alis Tenggara sedikit menyatu. Entah kenapa ia merasakan sesuatu yang buruk dari diri Teagan.
"Jawab gue, Tenggara." Desak Teagan dengan kedua mata yang tertancap lurus di mata Tenggara.
KAMU SEDANG MEMBACA
she
Teen Fiction(COMPLETE) Alih-alih "move on", Tenggara malah bertemu dengan seorang gadis yang sama persis dengan dia. Begitu mirip, sampai Tenggara nyaris tidak bisa membedakan dia dengan dia yang pernah hidup di masa lalunya.