"Edgar, kamu lembur bareng Varrel sore ini!" perintah Leo satu jam sebelum jam kantor usai.
"Lembur? Ngapain?"
"Kamu asisten aku, Gar. Jadi bantuin bawa laporan atau entah nanti," sahut Varrel.
"Kenapa dadakan? Aku harus anter Al...." ucap Edgar menghentikan ucapannya. Hatinya galau, segalau hujan yang belum juga reda. Tatapan matanya tertuju pada jendela kaca yang lebar. Melihat hujan yang turun dengan derasnya. "Bagaimana Alexa pulang nanti?" batinnya.
"Bilang juga ke Alexa buat cari snack dan makan malam untuk seratus orang," ucap Leon sambil menatap wajah sahabatnya.
"Maksud kamu Alexa juga lembur?" tanya Edgar tidak yakin dengan apa yang didengarnya.
"Iya."
"Leo, kamu serius? Sekarang Alexa juga ngurus makanan meeting?" tanya Varrel.
"Iya. Apa kau tidak setuju?"
"Bukan begitu. Aneh aja seorang Leon kenapa bisa kasih tugas lebih buat OB?"
"Bilang juga ke atasannya Alexa, mulai besok Alexa bekerja sebagai OB khusus ruanganku dan harus memperhatikan menu makan siang ataupun makan malamku di kantor."
"Makan siang di kantor?"
"Ya. Mulai minggu depan seluruh karyawan akan mendapatkan makanan gratis di kantin kantor. Akan ada tim khusus yang memasak untuk mereka. Dan tentu saja untuk kita. Alexa bertugas memberikan menu kepada tim dapur," jelas Leon.
"Tumben kamu ngomong banyak, Leo? Ha-ha-ha," canda Varrel yang langsung diam seketika.
"Aku kasih tau atasannya Alexa sekarang ya!" ucap Edgar.
"Tidak perlu. Itu urusan Varrel," ucap Leon.
"Aku kan asistennya Varrel."
"Udah diem, Gar. Kamu duduk, foto copy berkas ini jadi seratus lembar, buruan!" ucap Varrel menyodorkan berkas untuk Heksa.
***
Sore hari sebelum jam kantor usai dan sebelum rapat di mulai, Alexa bersama salah seorang staf dapur berbelanja menggunakan mobil kantor. Rapat dadakan mengharuskan mereka membeli makanan ringan dan akan mengemasnya sendiri. Lengkap beserta pesanan menu makan malam berupa ayam bakar yang harus datang ke kantor selambat-lambatnya jam tujuh malam.
"Sepertinya sudah beres. Saatnya kita kembali ke kantor," kata Bu Sri, ketua chef di kantin kantor.
"Iya, Bu. Nanti saya bantuin bungkus-bungkus."
"Tidak perlu. Itu urusan anak buah saya. Kamu bisa bersihkan ruangan Pak Leon saja. Nanti saatnya menyajikan saya hubungi kamu."
"Baiklah kalau begitu."
Alexa dan Bu Sri kembali ke kantor. Gadis berponi ini kembali ke ruangannya yang sudah sepi. Semua petugas cleaning service sudah pulang termasuk atasannya, Pak Roni.
"Ya ampun, sepi banget," gumam Alexa sambil mendorong meja kerjanya dan bersiap membersihkan ruangan Leon.
Tak ada seorangpun di ruangan CEO dingin itu. Mereka sedang rapat. Dengan segera Alexa membersihkan debu-debu pada lantai. Saat mendekati tong sampah di bawah meja, ia begitu terkejut melihat nasi bakar yang dibelikannya ternyata dibuang.
ESTÁS LEYENDO
ALEO [End]
General FictionLeon Jonathan Grady adalah pewaris tunggal dari perusahaan Grady Group yang bergerak di bidang alat transportasi. Leon merupakan pria yang selalu tampil sempurna dan di kenal angkuh oleh para karyawannya. Alexa Olivia Jonshon merupakan perempuan ber...