Leon tengah duduk di ruang rapat sendirian. Bahunya yang lebar ia sandarkan pada sandaran kursi. Tatapan matanya kosong, membayangkan wajah seorang gadis yang menurutnya tak asing.
Ckleeek...
Varrel membuka pintu. Membuat Leon sedikit terkejut. Sekretaris dari bos muda ini duduk dan mengatakan jika Edgar sudah pergi.
"Edgar kasih pesen ke kamu." ucap Varrel memberitahu
"Apa?"
"Dia bilang jangan sekali-sekali kamu bikin Alexa nangis lagi."
"Siapa dia berani berkata seperti itu?"
"Pacar Alexa. Pake tanya lagi! Kamu juga bakal ngelakuin hal yang sama kalo Amanda di bikin nangis sama orang."
"Siapa kamu berani bahas Amanda?"
Varrel segera merekatkan bibirnya. Ia mengalihkan perhatian dengan membaca selembar kertas yang ada di hadapannya.
"Varrel," panggil Leon.
"Ya?"
"Apa aku pernah ketemu Alexa sebelumnya?"
"Meneketehe, kok nanya ke aku. Kenapa emang?"
"Ah, sudahlah. Aku sampai heran kenapa bisa punya sekretatis seperti dirimu!" ucap Leon dengan nada kesalnya.
"Aneh banget, kenapa tiba-tiba bahas Alexa? Kamu juga ngelarang aku pecat dia kemarin. Jangan-jangan kamu ...." ucapan Varrel terpotong ketika Leon beranjak dari duduknya dan berkata...
"Rapat ditunda besok saja."
"lya."
CEO dingin itu keluar dari ruang rapat. Ia terburu-buru kembali ke ruangannya untuk memastikan satu hal.
Tanpa sengaja Leon dan Alexa berpapasan. Leon menoleh ke arah gadis yang terus menunduk tanpa melihat wajahnya.
Langkah kaki bos arrogant ini terhenti. Ia memutar badannya dan terus melihat Alexa yang tengah mendorong meja kerjanya hingga punggung office girl itu semakin menjauh dan lenyap dari pandangan matanya.
"Siapa kamu sebenarnya?" tanya Leon pada diri sendiri. Ia bergegas masuk ke dalam ruangannya dan mengambil
selembar kertas berlipat dari laci meja kerja.Bibirnya tersenyum ketika membaca nama lengkap dari office girl ceroboh itu. Ia mengingat nama teman kecilnya dulu yang mempunyai nama
Lengkap Alexa Olivia Jonshon.Sedangkan pada kertas biodata itu
tertera nama Alexa Ardiansyah widarto."Mungkinkah aku juga merindukan teman kecilku?" ucap Leon menjatuhkan tubuhnya pada kursi
hitam yang ada di belakangnya. la
tersenyum sendiri ketika mengingat Alexa, teman kecilnya yang berwajah bulat dengan poni yaang menutupi dahinya."Aku harus telepon Ayah dan minta alamat om Jonshon. Aku pengin kasih kejutan ke kamu. Semoga kamu masih ingat dengan wajahku, Alexa."
****
Alexa kembali ke ruangan khusus office girl dan office boy yang ada di lantai bawah. Raut wajahnya sangat murung. Pak Roni dan rekan-rekan cleaning service menduga jika teman baru mereka itu mendapatkan perlakuan buruk dari sang CEO seperti karyawan-karyawan sebelumnya yang tak mampu bertahan lebih dari satu hari.
"Kamu kenapa, Alexa?" tanya Razen, salah seorang office boy.
"Gak apa-apa, Kak."
"Kamu masih betah kan kerja di sini?" tanya Razen memastikan.
"Iya, aku betah, kok." jawab Alexa yakin.
ESTÁS LEYENDO
ALEO [End]
Ficción GeneralLeon Jonathan Grady adalah pewaris tunggal dari perusahaan Grady Group yang bergerak di bidang alat transportasi. Leon merupakan pria yang selalu tampil sempurna dan di kenal angkuh oleh para karyawannya. Alexa Olivia Jonshon merupakan perempuan ber...