Assalamu'alaikum teman teman
Nungguin yaa?? Xixixixi
Jangan lupa sebelum baca kita bershalawat dulu sama Nabi
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad
Udah baca Shalawatnya??
Jangan lupa Votee dan Komen yaa gays yaa..
Dan ada baiknya bila yang belum follow untuk memfollow dulu, agar ada notifikasi kalau aku Update.. hehhe
Happy Reading♡♡♡
''Laki-laki yang paham agama dan benar-benar mencintai seorang Perempuan gak akan pernah mengajaknya pacaran, tapi mereka akan datang ke rumahnya dan berbicara kepada kedua orang tuanya.''
~Fauzan Zulfa Qodim***
''Kamu gak di ajarin sopan santun apa? Kalau ada yang biacar itu jangan ikut-ikutan ngomong juga,''
''Udah bubar Semuanya.'' Ucap Ustadzah Veera yang diam sejak tadi.
Dhela menyodorkan bukunya pada Aseeyah, Aseeyah yang melihat itu segera mengambilnya dan tak lupa mengucapkan terimakasih pada Dhela.
''Kamu bisa gak sih As kalau di kayak gituin sama Naura ngebalas ke,'' Ucap Dhela sambil membersihkan gamisnya yang kotor.
Aseeyah hanya tersenyum, menurutnya ribut dengan orang seperti Naura gak akan ada ujungnya dan malahan akan membuatnya di marahin oleh para Ustadzah.
Adzan maghrib berkumandang dan seperti biasanya para santri sudah berada di Masjid untuk melakukan shalat berjama'ah.
Tapi sepertinya hari ini para santri di kejutkan dengan Imam shalatnya, bukannya segera shalat tapi santriwati malahan berbincang-bincang karena malam ini Fauzan yang menjadi Imam shalat maghribnya.
''Bentar lagi kiamat,'' Ucap Shiraz sambil menahan tawanya.
''Hiiss gak boleh gitu loh.''
Lantunan surat mulai terdengar di telinga jama'ah, suara Fauzan memang gak kalah jauh dengan sepupunya yang lain. Ntah ada angin mana juga dia malam ini di suruh jadi imam tidak menolaknya sama sekali.
Selesai shalat dan berdo'a Fauzan segera berjalan menuju luar Masjid, tinggal beberapa orang saja di sana.
Fauzan mendudukkan tubuhnya di teras dan mengambil rokoknya lalu menyalakannya dan menghisapnya, pandangannya tertuju ke langit dan pikirannya masih memikirkan pertemuan dengan seorang gadis satu hari yang lalu.***
Fauzan mengerem motornya mendadak dan dengan cepat dia langsung turun tak lupa membuka helmnya, hembusan nafas Fauzan keluarkan setelah dia melihat seseorang yang hampir saja tertabrak olehnya.
Fauzan menyenderkan tubuhnya di motor sambil menunggu gadis itu berdiri, tanpa melihatnya Fauzan segera berdecak.
''Makanya mbak kalau nyebrang itu liat-liat,'' Ucap Fauzan.
Gadis itu adalah Ayesha. Merasa tersalahkan dengan cepat Ayesha menatap Fauzan tapi setelahnya langsung menundukkan kepalanya.
''Saya tadi udah liat, harusnya situ yang hati-hati kalau bawa motor,'' Ucap Ayesha dengan nada tegasnya.
Bukan melembutkan suaranya tapi Ayesha sengaja menegaskannya dan sedikit jutek. Emang begitu seharusnya, bukan? Ketika perempuan berbicara dengan laki-laki maka janganlah di lembut-lembutkan suaranya.
Gak papa di bilang jutek juga..
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
RandomFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...