14-Seperti anak yang terbuang?

4.9K 412 174
                                    

Asalamu'alaikum teman-teman

Jangan lupa sebelum baca kita bershalawat dulu sama Nabi

Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad

Yang belum Follow Jangan lupa Follow



Happy Reading♡♡

''Mencintai seseorang yang ternyata masih saudara sama kita, itu adalah hal yang sangat menyakitkan.''
~Rayn Reyza Qodim~

***

Gus Azam mengambil sebuah foto yang terletak di atas meja yang berada di kamarnya, foto Nadhira yang tidak menggunakan cadar.

Jika di tanya Gus Azam dan Salwa satu kamar, maka jawabannya tidak. Karena Salwa mempunyai kamar sendiri yang terhalang dua kamar kosong dari kamarnya Gus Azam.

Itu sudah menjadi keputusan Salwa dan Gus Azam yang memilih pisah kamarnya, karena mau bagaimanapun kamar Gus Azam yang tempati adalah milik Nadhira juga, bukan Salwa.

Bahkan dalam kamarnya Gus Azam terpenuhi oleh foto dirinya dan Nadhira. Sedangkan Salwa, dia menyimpan foto dirinya dan Gus Azam. Dan perlu di ketahui kalau Salwa selama ini belum pernah memasuki kamar Gus Azam, bukan hanya Salwa semua orang yang ada di rumah itu pun tidak di perbolehkan memasuki kamar Gus Azam.

''Selamat datang kembali Nadhira,'' gumam Gus Azam sambil tersenyum tipis kemudian meletakkan kembali fotonya.

***

Tadi malam Ayesha memutuskan untuk menginap di rumah Reza dan pagi-paginya Ayesha pulang untuk mengganti pakaiannya, tanpa berniat sarapan bareng Rayhan dan Nadhira setelah rapi dengan pakaiannya Ayesha memutuskan segera berangkat sebelum bertemu dengan Nadhira.

Tadi malam Ayesha sudah mendengarkan cerita dari Reza dan Falin, bahkan Rayhanpun menceritakan di telpon.

Tapi Ayesha tetaplah Ayesha, ntah apa yang ada di pikiran gadis itu saat ini. Melihat Ayesha pergi begitu saja membuat Nadhira semakin merasa bersalah pada anak-anaknya.

''Nanti Abang ngomong,'' ucap Rayhan membuyarkan lamunan Nadhira.

Nadhira hanya menanggukkan kepalanya dan tersenyum, tapi senyum itu bukan senyum yang biasanya Rayhan lihat di pagi hari, melain senyum itu adalah paksaan agar Nadhira tidak kembali menangis.

***

Sambil menunggu pelajaran di mulai Ayesha memutuskan untuk ke taman samping kampus terlebih dahulu, tapi langkahnya terhenti di saat Ayesha melihat Rayn berjalan ke arahnya dan berhenti tepat di depannya.

Kali ini Ayesha berani menatap Rayn, tatapan keduanya bertemu tapi kehadiran Rayhan membuat keduanya memutuskan kontak matanya.

''Ada apa soal kemarin?'' Tanya Rayn sambil menatap Rayhan dan Ayesha secara bergantian.

Mendengar pertanyaan Rayn seketika membuat Ayesha tertawa hambar ''Ternyata dunia ini gak adil yah,'' ucap Ayesha lalu menghembuskan nafasnya dengan kasar dan kembali menatap Rayn dengan tajam.

''Aku udah mengetahui semuanya sedangkan kamu belum,'' ucap Ayesha dengan nada tinggi hingga mengundang banyak orang menatap ke arah mereka bertiga.

''Humey istighfar kamu jangan kayak gini,'' ucap Rayhan sambil memegang bahu Ayesha dan menenangkannya.

''Sama aja kayak Umma.'' Ucap Ayesha lalu pergi.

Rayhan menatap kepergian Ayesha hingga menghilang di balik pintu kemudian Rayhan menatap Rayn dan tersenyum tipis setelahnya dia juga memutuskan untuk pergi.

Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang