Assalamu'alaikum teman-teman...
Jangan lupa selalu bershalwat kepada Nabi Muhammad.
Allahumma sholi 'ala sayyidina Muhammad..
Happy Reading♡♡
***
Ayesha tersenyum lebar saat melihat Fauzan berjalan mendekatinya dengan sebuah mangkuk di tangannya, sudah di pastikan kalau itu mie yang Ayesha minta tadi. Fauzan lalu meletakkan mangkuk itu di atas meja.
''Waahhh, syukron Aa kasep,'' ucap Ayesha sambil terkekeh.
Fauzan menggelengkan kepalanya lalu duduk di samping Ayesha.
''Mau?''
''Nggak,''
Ayesha mulai memakan mie buatan Fauzan barusan, sangat pedas dan berbeda dengan mie buatan Rayhan yang selalu melarangnya untuk memakan yang pedas-pedas.
Fauzan menatap Ayesha yang tengah sibuk memakan mie, lagi-lagi Fauzan tersenyum. Senang karena akhirnya Fauzan sudah bisa mengikhlaskan Sarah dengan gantinya Ayesha.
Saking pedasnya sampe-sampe kening Ayesha berkeringat, sedangkan tangan kirinya sibuk mengipas-ngipas karena panas. Fauzan yang melihat itu seketika terkekeh, tangan kiri Fauzan mengambil buku yang terletak di meja sedangkan tangan kanannya mengambil tisu.
Fauzan langsung mengelap keringat di kening Ayesha, hal itu refleks membuat Ayesha menghentikan aktivitasnya dan menatap Fauzan.
''Pedes banget yaa?'' tanya Fauzan menyadarkan Ayesha dari lamunannya.
''Lumayan,'' jawab Ayesha dan langsung memakan mienya kembali.
Fauzan menyimpan tisu bekas mengelap keringat Ayesha lalu tangannya mulai mengipasi Ayesha dengan buku yang dia pegang tadi.
''Tapi kali ini aja yaa,'' ucap Fauzan.
''Apanya?''
''Makan mie pedes nya,''
''Kenapa emang?''
''Gak di bolehin kan sama Al?''
''Tahu dari mana?''
''Tahu lah, tapi tadi Aa udah izin kok dan Al bilang sekali aja..'' ucap Fauzan membuat Ayesha menatapnya sekilas.
Dasar!! Gak ada yang peka...
Selesai makan mie, Ayesha menyenderkan tubuhnya di kursi. Mulutnya masih kepedasan tapi itulah yang dia inginkan saat ini.
''Haaahhh, rasanya seperti tidak mempunyai beban hidup..'' ucap Ayesha sambil merentangkan tangannya.
''Jalan yuk,'' ucap Fauzan yang baru saja mengambil kunci motornya dan mengganti pakaiannya.
''Bentar masih pedes.. emangnya mau kemana?''
''Kemana aja mumpung masih pagi,''
Ayesha berdiri lalu berjalan menghampiri Fauzan. ''Tapi teraktir lagi?''
''Jadi nggak?''
''Abang mana?''
''Tadi katanya anak ajaran silatnya ada yang ikut lomba jadi Al ikut ke sana,''
''Ya udah tapi tunggu Ayesh mau ganti dulu,'' ucap Ayesha sambil melangkahkan kakinya.
''Satu menit,'' ucap Fauzan sambil melangkahkan kakinya keluar.
Ayesha yang mendengar itu seketika membalikkan badannya dan mengejar Fauzan. ''Enak aja satu menit,''
Fauzan menatap Ayesha. ''Aa aja tadi cuma tiga puluh detik udah selesai..''
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
AléatoireFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...