48-What?

1.6K 173 39
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman..

Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

***

Komen, Vote jangan lupa.

Bro, kalau ada typo tandain. Oke?

Happy Reading♡♡♡

''Mungkin mendo'akanmu dari jauh adalah cara terbaik agar aku bisa memelukmu dalam rasa rindu ini.''

ا ب ت

***

Fauzan hanya bisa tersenyum saat pesawat yang ditumpanginya sudah mulai terbang. Tiba-tiba Fauzan teringat sesuatu dan langsung membuka tasnya lalu mencari benda yang Rayhan berikan pagi tadi.

Fauzan membulak-balikkan kotak itu lalu dibukanya, seketika Fauzan tersenyum. Isinya sudah bisa ditebak kalau itu adalah jam tangan.

Flashback

''Ayo sarapan, nanti kamu berangkatkan?''

Fauzan menghembuskan nafasnya pelan. ''Mama duluan aja.''

Setelah mengatakan itu Fauzan pergi kekamarnya, Fauzan kembali merenungkan kesalahannya.

Ditatap nya kunci motor yang sebentar lagi bakalan dia tinggalkan, Fauzan berdecak lalu duduk dikursi.

Rayhan yang berdiri didepan pintu kamar Fauzan memutuskan untuk masuk lalu mendekati Fauzan dan menyodorkan kotak yang dia pegang.

Melihat itu Fauzan langsung berdiri dan menatap Rayhan seraya bertanya,''Buat gue?''

Rayhan mengangguk..

Fauzan mengambilnya. ''Makasih.''

''Gue minta maaf udah mukulin lo pas kemarin,''

Fauzan yang mendengar itu tertawa kecil sambil memukul kan kotak yang Rayhan berikan pada bahu Rayhan. ''Basi.''

''Ck, gue serius gue minta maaf, Astaghfirullah,''

''Gue kira lo salah satu manusia didunia ini yang gengsi buat minta maaf,''

''Umma berarti berhasil ngedidik gue, iya kan?''

''Iya-in biar senang,''

Flashback

***

''Apa susahnya tinggal ngomong?'' tanya Rayhan sambil menatap tajam Ayesha.

Ayesha menolak untuk kembali ke rumah sakit dan memaksa Gus Abi untuk ikut pulang ke rumah.

Emosi Rayhan saat mengetahui Ayesha hilang, masih belum reda. Tapi sebisa mungkin Rayhan mengontrol emosinya agar tidak meluapkannya pada Ayesha.

''Kenapa diam?''

''Sebelum Ayesh jawab. Ayesh juga punya pertanyaan, kenapa kalian semua gak ngasih tau sama Ayesh kalau Aa mau pergi ke Tarim?'' tanya Ayesha membuat semua orang yang ada disana terdiam.

''Kenapa Bang?'' tanya Ayesha lagi.

''Diam? Abang bingung harus jawab apakan?'' lanjut Ayesha.

Ayesha beralih menatap Nadhira dan Gus Azam. ''Umma sama Abi juga gak bilang sama Ayesh.''

Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang