Assalamu'alaikum teman-teman..
Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ***
Komen, Vote jangan lupa.
***
Waktu terus berputar, hari dan bulan terus berganti. Bahkan mereka sudah bisa mengikhlaskan takdirnya masing-masing. Sudah lima bulan Rayhan dan Aseeyah bersama walaupun Rayhan masih sibuk dengan kuliahnya sedangkan Aseeyah dia sudah mulai masuk untuk menjadi pengajar dipesantren.
Hubungan Aseeyah dan Hawa pun sudah kembali membaik, siapa lagi kalau bukan Dhela dan Fitry yang selalu mengajak mereka untuk kumpul.
Berkali-kali Aseeyah mengerjapkan matanya agar bisa pokus dengan Al-Qur'an yang sedang dibacanya tapi entah kenapa rasa pusing masih ada di kepalanya hingga akhirnya Aseeyah memutuskan untuk menyelesaikan ngajinya. Aseeyah membereskan tempatnya, baru saja Aseeyah ingin membaringkan tubuhnya tapi rasa mual membuat Aseeyah kembali berdiri.
Dilihatnya jam yang ternyata sudah pukul 21:00, Rayhan tadi udah pulang tapi di ajak Fauzan futsal akhirnya pergi lagi.
Aseeyah berjalan menuju ke wastafel yang ada dikamar mandi.
''Beyb,'' panggil Rayhan yang kebetulan baru masuk dan melihat Aseeyah berjalan cepat kekamar mandi.
Rayhan mengikuti Aseeyah dan seketika langkahnya berhenti didepan wastafel.
''Beyb.'' Rayhan menghampiri Aseeyah yang sedang muntah-muntah disana.
Rayhan memijit tenguk Aseeyah.
Aseeyah membasuh wajahnya lalu menatap Rayhan. ''Udah pulang?''
''Ci sakit?''
Rayhan menempelkan tangannya di kening Aseeyah tapi Aseeyah sama sekali tidak panas.
''Ab–''
Huueekkk...
''Abang bau,''
Rayhan terdiam sebentar kamudian menjauhkan dirinya dari Aseeyah.
''Aku gak suka bau parfum Abang yang itu,''
Rayhan mencium bajunya dan iya dia baru inget kalau tadi Rayhan tidak membawa minyak wangi makanya dia minta punya temannya.
''Iya beyb aku buka,'' ucap Rayhan sambil membuka baju futsalnya dan meletakkannya begitu saja.
Rayhan kembali memijat tenguk Aseeyah, Aseeyah menegakkan tubuhnya setelah merasa meningan.
''Ci muntah kok dari tadi cuma air doang?''
''Gak tau,''
Baru saja Aseeyah akan melangkah tapi sudah didahului oleh Rayhan yang mengangkat tubuhnya. ''Kalau sakit bilang aja, Ci. Mau aku kerik-in?''
Aseeyah mengalungkan tangannya dileher Rayhan. ''Aku gak sakit.''
Rayhan berjalan keluar kamar mandi dan membawa Aseeyah menuju kasur.
Diletakkannya tubuh Aseeyah diatas kasur dan Rayhan duduk. Rayhan mendekatkan wajahnya dengan wajah Aseeyah kemudian mengecup bibir Aseeyah, tapi seketika Aseeyah menghindar.
''Masih mual?'' tanya Rayhan setelah duduk tegak.
''Enggak mual tapi aku tadi habis muntah Abang main nyosor aja,''
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
RandomFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...