56-Takdir Lauhul Mahfudz

1.2K 116 20
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman..

Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

***

Komen, Vote jangan lupa.

***

>Melupakan seseorang yang belum ada hubungannya dengan kita, itu sangat sulit.

>Manusia hanya bisa berencana tapi Allah lah yang menentukan semuanya.

~Lauhul Mahfudzku

***

''Kamu bisa di katakan Om nya Aseeyah kalau kamu bisa baca pikiran saya.'' Mira tersenyum.

Gita menatap keempatnya dan matanya berhenti di salah satu dari mereka. ''Dia,'' ucap Gita sambil menunjuk orang yang Gita rasa orang itu yang Mira maksud.

Semua orang menatap orang yang Gita tunjuk begitupun dengan Mira, keempat cucu Abbah Alfan mengangkat kepalanya.

''Saya rasa dia yang ada di pikiran kamu,'' lanjut Gita.

Mira tersenyum miring. ''Iya, dia yang harus menggantikan Rayn untuk menikahi cucu kita.''

Deggh

''Al.'' Fauzan yang menyadari itu langsung menyenggol lengan Rayhan.

Rayhan melihat sekelilingnya yang saat ini tengah menatap kepadanya, dengan cepat Rayhan menggelengkan kepalanya. ''Enggak sa—''

''Ini kesalahan saudara kamu dan mau gak mau kamu harus bisa menggantikan dia yang sudah berjanji untuk menikahi Aseeyah hari ini.'' Mira memotong ucapan Rayhan dengan cepat.

''Nek.'' Aseeyah berdiri setelah dia menyadari orang yang Mira maksud.

''Nenek, As—''

''KAMU DIAM,'' bentak Mira. ''Saya melakukan semua ini demi kebaikkan kamu.''

''Dan kamu.'' Mira menunjuk Rayhan, ''kamu harus bertanggung jawab.''

''Kenapa harus saya yang bertanggung jawab?'' tanya Rayhan yang tidak habis pikir dengan jalan pikirnya Mira.

''Karena wajah kalian mirip dan itu salah satu nya jalan suapaya pernikahan ini tetap berlangsung,'' jawab Mira dengan santai.

''Di batalkan aja apa susah nya,'' protes Rayhan.

''Heh bisa-bisanya kamu ngomong kayak gitu setelah semuanya selesai seperti ini,'' ketus Mira.

''Tapi saya gak bisa gantiin Ray,''

''Maka saya bersumpah untuk saudara perempuan kamu, dia aka—''

''Jangan bawa-bawa adek saya,'' potong Rayhan.

''Pilihannya ada di kamu,''

Rayhan terdiam. Dia tidak mau percaya dengan sumpah tapi seketika dia teringat dengan sumpah yang pernah di ucapkan Agelia pada Reno yang menyumpahi kalau hidup Nadhira tidak akan pernah bahagia, dulu.

Kenapa harus Rayhan yang sekarang terjebak di sini?

Mau bagaimanapun kelemahan Rayhan adalah Ayesha dan Rayhan akan melakukan apapun untuk Ayesha.

Rayhan terdiam sebentar dan tidak sengaja matanya menatap Hawa yang saat ini ternyata tengah ada di antara mereka semua. Hawa juga menatap Rayhan lalu tersenyum dan menganggukkan kepalanya.

Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang