Assalamu'alaikum teman-teman..
Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ***
Komen, Vote jangan lupa.
***
⚠️ JANGAN EMOSI⚠️***
Rayhan menghampiri Aseeyah yang tengah membuat kaligrafi, satu hal lagi yang baru Rayhan ketahui kalau Aseeyah pandai dalam membuat kaligrafi dan melukis.
Rayhan tersenyum kemudian mendekati Aseeyah dan meletakkan gelas yang berisi susu buat ibu hamil diatas meja. Melihat itu Aseeyah menutup buku gambarnya dan menatap Rayhan yang sudah duduk disampingnya.
''Kenapa ditutup?''
''Gak papa,''
Aseeyah mengambil gelas yang Rayhan simpan dimeja kemudian diminumnya hingga setengah dan diletakkan kembali diatas meja.
''Sejak kapan suka kaligrafi?''
''Udah lama,''
''Selain ini ada lagi yang kamu suka?''
''Enggak,''
Rayhan terdiam begitupun dengan Aseeyah, walaupun kemarin sempat ada masalah tapi Aseeyah tidak memperpanjangnya karena Aseeyah paham sulitnya melupakan orang yang kita cintai.
''Aseeyah kalau mau marahin Abang marahin aja,'' ucap Rayhan memecahkan keheningannya.
Aseeyah menatap Rayhan kemudian tersenyum, entah kenapa Rayhan merasa kalau Aseeyah sulit untuk memarahi Rayhan padahal kalau Ayesha setiap Rayhan salah pasti tidak segan-segan memarahinya dan mengungkit masalah yang sudah tenggelam beberapa bulan.
''Pengen banget aku marahin?''
Rayhan tidak mengangguk dan juga tidak menggelengkan kepalanya.
''Aku kan pernah bilang sama Abang kalau aku pengen jadi istri kayak ibunda Khadijah. Jangankan marahin Rasulullah ngomong dengan nada tinggi aja ibunda Khadijah gak pernah,''
''Tapi itu Rasulullah,''
''Tapi aku pengen meneladani ibunda Khadijah,''
Rayhan mengecup kening Aseeyah dan menatapnya dengan dekat.
''Iihh jangan ditatap terus,'' ucap Aseeyah sambil memalingkan wajahnya karena salting.
''Lucu kalau salting,''
Rayhan mengambil ponsel nya kemudian berdiri.
''Tidur duluan aja yaa soalnya Abang mau bantu Rafael buat cek laporan santri yang mau wisuda dan kayaknya lama,'' ucap Rayhan setelah menerima pesan kalau Rafael sudah menunggu Rayhan diruang tengah.
Aseeyah ikut berdiri dan mendekati Rayhan, entah kenapa Aseeyah merasa ada yang ganjal tapi sebisa mungkin Aseeyah menepis pikirannya.
Aseeyah menatap Rayhan untuk memastikan kalau Rayhan sedang tidak berbohong, bukan karena Aseeyah tidak percaya pada Rayhan tapi Aseeyah takut kalau Rayhan memang masih mencintai Hawa.
''Lama banget?''
''Iya, beyb. Kamu juga gak baik kalau tidur malam-malam apalagi kamu lagi hamil,''
''Yaudah tapi kalau nanti udah selesai langsung pulang yaa,''
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
RandomFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...