32-Perasaan Aseeyah

2.5K 286 148
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman.

Bertemu lagii hehe..

Jangan lupa memperbanyak shalawat sama Nabi Muhammad.
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad.

Jangan lupa Al Kahfi gays

Happy Reading♡♡

***

''Aseeyaaaaaahhh,'' teriakkan kedua sahabtanya membuat Aseeyah tersadar dari lamunannya.

Aseeyah menatap sahabatnya dengan bingung lalu membalikkan badannya dan menatap ke bawah, sepi tidak ada lagi siapa-siapa di sana.

Merasa kesal dua sahabatnya lalu menghampiri Aseeyah dan Dhela menepuk bahu Aseeyah.

''Ngapain siih?'' tanya Dhela dengan ketus.

Aseeyah membalikkan badannya dan menatap kedua sahabatnya. ''Kalian udah— lama, di sini?''

''Astaghfirullah Aseeyah kayaknya kamu kebanyakkan ngelamun dehh, ehh inget kamu lagi haid jangan suka ngelamun..'' ucap Fitry.

''Iya maaf lagian aku tadi gak lihat kalian keluar dari masjid,'' ucap Aseeyah sambil menatap Fitry dan Dhela secara bergantian.

''Udah gak penting, aku lapar pengen makan..'' ucap Dhela sambil berjalan masuk ke dalam kamarnya di ikuti Fitry dan Aseeyah.

''Iihhh Aseeyah masa kita gak kebagian makan siih,'' ucap Fitry dengan kesal.

''Kamu siih udah tau gak shalat kenapa gak ngambil makan duluan aja tadi,'' ucap Dhela sambil duduk di kasur.

Aseeyah mendekati Dhela lalu duduk di sampingnya. ''Ya kan biasanya udah di sisain, emang siapa yang masak?''

''Naura, dia punya dendam apa siih sama kita pasti aja kalau bagian dia yang masak kita gak pernah di kasih,'' ucap Fitry.

''Ya udah gak papa, kita masih ada mie kan?''

''Ah males udah malam,'' ucap Dhela sambil merebahkan tubuhnya di kasur.

''Ya udah gak usah makan aja,'' ucap Fitry lalu ikut merebahkan tubuhnya di samping Dhela.

Baru saja Fitry dan Dhela memejamkan matanya tiba-tiba ketukan pintu membuat mereka membuka matanya kembali.

Aseeyah menatap kedua sahabatnya lalu berdiri dan berjalan untuk membuka pintu, pintu terbuka tapi,

Brukk..

''Ups afwan,'' ucap Naura setelah dia menumpahkan makanan yang dia bawa di bajunya Aseeyah ntah itu sengaja tau tidak.

Dhela dan Fitry yang melihat itu langsung bangun dan menghampiri mereka.

''Kayaknya emang bukan rezeki kalian,'' ucap Naura.

''Kamu kalau gak niat ngasih mening gak usah lagian kita juga gak mau makan masakan kamu,'' ucap Dhela sambil menatap tajam Naura.

''Affah iyah?''

Dhela sudah maju satu langkah tapi dengan cepat Fitry menahan Dhela, sudah di pastikan kalau Dhela maju semuanya akan bertambah kacau.

''Berarti kalian gak makan sehari dong? Oh puasa gitu yaa?''

''Iya soalnya takut di racun sama lo,'' ketus Dhela.

''Ya udah kalau gitu aku ke--''

''Enak aja lo bersihin dulu ini,'' kali ini Dhela bisa melawan Fitry dan sudah berhadapan dengan Naura.

Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang