28-Membaik

2.8K 327 79
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman...

Ketemu lagi bersama Ae

Jangan lupa bershalawat sama Nabi..

Usahakan kalau baca vote jangan jadi pembaca gelap!!

Happy Reading♡♡

Rizky mengusap wajahnya dengan kasar kemudian menatap Rayhan yang baru saja selesai menceritakan kejadian tadi siang di kampusnya.

Saat ini mereka berada di samping rumah.

''Saya kan udah bilang nanti dulu,'' ucap Rizky ada nada kesal di setiap ucapannya.

''Ya afwan Mas, lagian tadi kan sekalian nanyain kenapa Ray pindah jurusan,'' ucap Rayhan.

''Terus berantem ada yang lihat?'' Rayhan hanya menggelengkan kepalanya sebagai jawaban.

Rizky menghembuskan nafasnya pelan lalu menatap ke arah lain. ''Kamu tahu, yang baru saja kamu lakukan itu salah. Kamu menghadapai Ray dengan emosi sedangkan Ray masih belum sepenuhnya menerima kenyataan,''

''Ya terus,''

''Kamu harus minta maaf,''

''Gua?''

Rizky berjalan mendekati Rayhan lalu menepuk bahu Rayhan dan duduk di sampingnya. ''Ya emang gak semuanya kesalahan kamu, tapi meminta maaf harus, bukan?''

Rizky kemudian menatap ke arah depan. ''Baba selalu ngajarin saya untuk selalu meminta maaf walaupun saya gak bersalah. Kamu tau kan Baba itu anak paling tua tapi ketika bertengkar dengan adik-adiknya Baba selalu meminta maaf lebih dulu walaupun Baba gak bersalah juga, untuk meminta maaf itu gak di pandang dari umur yaa harusnya siih yang lebih muda yang meminta maaf lebih dulu,'' lanjut Rizky dengan panjang lebar.

Rayhan hanya menganggukkan kepalanya untuk menanggapi ucapan Rizky.

''Dan kamu, Ray itu kakak kamu kan?''

Rayhan menghembuskan nafasnya pelan lalu lagi-lagi menganggukkan kepalanya.

''Lagian juga Abang kenapa siih emosian banget,'' ucap Ayesha yang dari tadi duduk dengan dagu yang di telatakkan di telapak tangan.

''Gak tahu,''

Kalau Rizky dan sepupunya berada di samping rumah, sedangkan Rayn saat ini berada di depan rumah. Jarak antara tempat yang mereka tempati emang agak jauh.

Rayn menatap ke atas langit yang mana sudah banyak di taburi oleh bintang-bintang yang mengelilingi bulan.

Kalau Fauzan dan Rayhan ketika banyak pikiran mereka akan pergi ke sirkuit untuk balapan dan juga sebuah rokok. Tapi tidak dengan Rayn, anak satu ini tidak mempunyai salah satu tempat untuk menjadi pelampiasannya ketika banyak pikiran.

Baru saja Rayn akan kembali melamun tapi dia sudah di kejutkan dengan kehadiran para sepupunya, Rizky duduk di samping kanan Rayn sambil merangkul bahunya dengan matanya yang melihat ke atas langit.

''Berlarut larut dalam kesedihan hanya akan mambuat kita tersiska dan menderita, jadi gak masalah membuat diri kita bahagia walaupun di dalam hati masih terluka. Cukup kita sendirilah yang mengetahui luka itu, dan orang lain tidak perlu mengetahuinya.'' ucap Rizky tanpa melihat ke arah Rayn sedikitpun.

''Meskipun tidak bertemu dan tidak saling sapa menyapa lagi, tapi kita bisa merasakan bahwa bunda bahagia ketika kita mengirim do'a kepadanya.'' ucap Rayhan yang kemudian duduk di sebelah kiri Rayn.

Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang