Assalamu'alaikum teman-teman..
Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ***
Komen, Vote jangan lupa.
Happy Reading♡♡♡
***
Aseeyah membuka matanya perlahan saat dia merasakan bau minyak kayu putih memasukki hidungnya, pertama yang dia lihat adalah ibu nya sendiri yang sedang duduk di sampingnya. Aseeyah melihat sekeliling tempatnya saat ini, Aseeyah tahu kalau sekarang dia berada di dalam rumah Abbah Alfan dan mungkin dia berada di kamar Ayesha.
''Nak,'' ucap Asya yang melihat Aseeyah sudah sadar.
''Mama.'' Aseeyah kemudian duduk di bantu Asya.
''Cici kenapa?'' tanya Firman dengan khawatir.
Aseeyah melihat kedua orang tuanya secara bergantian, Aseeyah bingung harus mengatakan apa. Dan ini juga pertama kalinya kedua orang tua Aseeyah mengetahui dia pingsan.
''Cici?''
''Ehh iya Ma. Ta-tadi Ci—''
''Kamu pingsan setelah melihat gantungan kunci?'' tanya Firman.
Aseeyah lebih memilih menunduk dari pada kedua orang tuanya mengetahui sesuatu yang selama ini dia tutupi.
''Cici jawab,''
''Cici kaget Pa,''
''Ci, kamu beneran pingsan bukan gara-gara itu kan?'' tanya Asya.
''Masa iya cuma gantungan kunci kelinci, dulu kamu suka banget sama hewan itu loh,'' lanjut Asya tapi Aseeyah tetap terdiam sambil menahan tubuhnya yang mulai bergetar dan pikirannya kembali ke masa kecilnya.
''Mama sama Papa gak bisa lama di sin, Ci. Tadi juga kita mau ke rumah sakit karena nenek kamu masih di sana,'' ucap Firman membuat Aseeyah mendongakkan kepalanya.
''Ne- Nenek sakit?'' tanya Aseeyah dengan gugup.
''Iya, apa Cici mau ikut aja?''
Dengan cepat Aseeyah menggelengkan kepalanya.
''Enggak?''
''Maksud Aseeyah nanti aja, kalau Mama sama Papa mau pergi gak papa kok lagian Aseeyah juga gak kenapa-napa. Nanti kalau telat nenek pasti marah,'' ucap Aseeyah.
''Beneran gak papa?'' tanya Firman.
''Iya Pa,''
Bukan karena Asya dan Firman tidak peduli dengan Aseeyah tapi karena mereka juga takut telat dan nanti ibunya Asya memarahi mereka.
Yang Aseeyah sebut Nenek itu adalah ibunya Asya yang bernama Mira. Sedangkan Gita ibunya dari Firman dan Aseeyah sering menyebutnya Oma.
Setelah kedua orang tuanya pergi, Aseeyah menekuk lututnya dan menyimpan tangannya di atas lutut lalu membenamkan kepalanya di sana.
'Kayaknya kak Aseeyah punya trauma,' batin Rayhan yang dari tadi berada di sana bersama Ayesha.
Ayesha mendekati Aseeyah lalu duduk di sampingnya. ''Kak,'' panggil Ayesha dan Aseeyah mendongakkan kepalanya.
''Kakak beneran gak kenapa-napa?'' tanya Ayesha tapi Aseeyah hanya terdiam.
''Punya trauma?'' tanya Rayhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
RandomFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...