Assalamu'alaikum teman-teman..
Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ***
Komen, Vote jangan lupa.
***
Seorang gadis saat ini tengah duduk melamun di taman pesantren. Hati nya bimbang antara ingin memberitau tapi dia juga takut.
''Zia,'' panggil Fauzan tapi tidak di respon sama sekali.
Melihat itu Fauzan menghela nafas lalu duduk di samping nya tapi dengan menjaga jarak. ''Fauziah?''
Ya, dia adalah Fauziah Natasya. Salah satu santri yang sudah berhasil memikat hati Fauzan tanpa berniat ingin menjadikannya pelampiasan, dan mereka sudah dekat beberapa minggu ini.
Natasya yang mendengar itu langsung menoleh dan sedikit kaget saat melihat Fauzan di sampingnya. ''E-ehh Gus,''
''Maaf, udah nunggu lama yaa?''
Natasya menggelengkan kepalanya. ''Enggak kok, baru aja.''
Fauzan menganggukkan kepalanya.
''Kenapa Gus manggil aku?''
Fauzan langsung melihat ke arah Natasya tapi dengan cepat Natasya mengalihkan pandangannya.
''Katanya kamu sakit?''
''Cuma gak enak badan doang kok,''
Fauzan yang masih melihat Natasya seketika mengerutkan keningnya. ''Tapi kok wajah kamu pucet banget?''
Natasya sebisa mungkin mengatur nafasnya, matanya terpenjam untuk menyembunyikan kegugupan saat ini.
''Zia? Kamu gak papa kan?''
Natasya kembali membuka matanya. ''Enggak,''
''Oh iya,'' Natasya lalu berdiri dan sedikit menjauh dari Fauzan. ''Gus mau apa? aku masih ada urusan, dan iya kita berdua di sini gak baik juga kan?''
Fauzan tersenyum tipis lalu berdiri dan merogoh saku kemeja nya untuk mengambil sebuah gelang lalu menyodorkannya pada Natasya. ''Cuma mau ngasih ini,''
''Gelang?''
''Niatnya siih mau beli cincin buat lamar kamu, tapi kemarin kamu bilang gak mau nikah dulu sebelum lulus kuliah. Jadi ya udah beli gelang aja,''
Natasya di buat mematung di tempatnya, dia sama sekali gak berpikir kalau Fauzan bakalan seserius ini. Natasya gak mempercayai ucapan Fauzan beberapa hari lalu yang menanyakan tentang dirinya, karena Natasya udah tahu kelakuan Fauzan. Tapi hari ini dia di buat bungkam ketika melihat keseriusan Fauzan, mungkin.
''Zia?''
''Ehh iya,'' Natasya mengambil gelang nya.
''Terimakasih,''''Hmm.''
Seketika Natasya tersenyum lalu memakai nya di tangan kiri.
''Oh iya, gimana keadaannya Ning Ayesha?'' tanya Natasya setelah memakai gelangnya.
''Gak kenapa-napa kok,'' jawab Fauzan.
Natasya menganggukkan kepalanya dan tersenyum tapi senyumnya hilang di saat Fauzan mengatakan.
''Kayak nya ada yang niat buat celakain dia,''
Natasya hanya diam dengan kepala yang tertunduk.
''Kalau emang bener orang itu mau nyelakain Meyra, gue gak bakalan maaf in dia.''
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
RandomFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...