Assalamu'alaikum teman-teman..
Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ***
Komen, Vote jangan lupa.
***
''Gue gak pernah nyesel karena udah berteman dengan lo. Tapi dari lo gue bisa belajar untuk lebih hati-hati lagi dalam memilih teman,''
— Ramadhani Fitry***
''ABI STOP,'' teriak Ayesha sambil berlari kearah Gus Azam.
Saat ini Ayesha tengah menjadi perhatian semua orang,
Ayesha berhenti tepat disamping Gus Azam yang sudah tidak mencambuk Rayhan karena teriakkan Ayesha tadi.Ayesha mengatur nafasnya, matanya menatap Aseeyah yang saat ini tengah menangis dipelukkan Asya dan Nadhira yang tengah menenangkannya.
Ayesha menunduk untuk melihat Rayhan yang sudah tidak bisa ngapa-ngapain lagi, seketika air matanya lolos begitu saja membasahi cadarnya.
Ayesha jongkok dan menyodorkan botol yang berisi air minum pada Rayhan.
''Humey,'' panggil Gus Azam.
''Abi stop, abang gak salah.'' Ayesha berdiri setelah Rayhan meminum airnya.
Bukan cuma Gus Azam yang mendengarnya.
''Ini semua jebakkan,'' ucap Ayesha membuat semua orang terkejut mendengarnya tapi membuat dua orang yang ada disana panik.
Aseeyah mendekati Ayesha. ''Bener? Abang gak salah kan?''
Ayesha tersenyum dan menganggukkan kepalanya.
Langkah kaki seseorang membuat perhatian semua orang teralihkan dari Ayesha, dua laki-laki itu kini berjalan mendekati Ayesha. Siapa lagi kalau bukan Fauzan dan Rafael.
''Afwan Abi, yang Ara bilang benar kalau semua ini adalah jebakkan,'' ucap Rafael.
Rafael dan Fauzan saling melihat lalu keduanya menatap seluruh santri yang tengah menyaksikan semua itu.
Kini semua santri sudah memegang ponselnya masing-masing, dan Rafael langsung mengirim sebuah vidio di grup santri.
Dua orang yang berada di dalam gudang dengan jenis kelamin yang berbeda tengah ngobrol. Kalau di vidio pagi tadi keadaannya gelap tapi tidak dengan vidio yang Rafael kirimkan, jelas dan terlihat orang itu.
Mereka tidak berciuman hanya saja itu bayangan yang ada didinding gudang yang tersorot cahaya di ponsel.
''TAHAN ORANG ITU,'' teriak Fauzan.
Dan seketika mereka yang berada di sisi orang itu menahannya.
Semuanya berakhir karena ini adalah fitnah.
Aseeyah menggelengkan kepalanya saat melihat vidio itu, Aseeyah sama sekali gak menyangka kalau semuanya akan menjadi seperti ini. Ditatapnya orang itu yang kini tengah memberontak ingin kabur, tapi tatapan keduanya bertemu hingga akhirnya orang itu berhenti dan menatap Aseeyah dengan tajam.
Rafael membantu Rayhan berdiri.
''Abang pulang duluan yaa,'' ucap Aseeyah.
Rayhan ngerti dengan perasaan Aseeyah saat ini, yaa kecewa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
RandomFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...