33-Sama sekali gak cinta?

2.5K 311 341
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman

Jangan lupa bershalawat kepada Nabi Muhammad
Allahumma sholli 'ala sayyidina Muhammad.

Jangan lupa bote dan komen yaa teman

Happy Reading♡♡

''Susah melupakan cinta pertama, tapi jodoh belum tentu dia pengisi hati pertama kita.''

~Ayesha Zahra Humeyra Qodim

***

Gak kerasa Ayesha sudah melewati masa kuliahnya satu tahun dan beberapa bulan lagi tahun kedua dia berada di sana.

Sudah kesekian kalinya Ayesha melihat jam di tangannya, tapi jemputannya belum juga datang. Ini lah nasibnya kalau harus nunggu, mau marah tapi semuanya lebih tua darinya.

Di saat Ayesha tengah melamun tiba-tiba sebuah tangan terulur di depan wajahnya membuat Ayesha terkejut, Ayesha mendongakkan kepalanya. Ternyata itu Fauzan.

'Pantes lama,' batin Ayesha lalu berdiri tanpa menerima uluran tangan dari Fauzan.

''Maaf, kelamaan yaa nunggunya?''

''Nggak kok baru juga setengah jam, nanti di lamain lagi yaa..'' ucap Ayesha yang lebih tepatnya nyindir Fauzan.

Ayesha terus melangkahkan kakinya menuju mobil dan langsung masuk ke dalam tanpa menghiraukan ucapan dari Fauzan. Fauzan hanya bisa pasrah, lalu dia masuk ke dalam mobilnya.

''Mey maaf, tadi soalnya Aa lagi--''

''Udah jalan cepetan,'' potong Ayesha tanpa ingin mendengar alasan dari Fauzan.

''Jangan ngambek,''

Ayesha hanya diam sambil memutar bola matanya dengan malas.

''Mey gak berangkat niih kalau masih ngambek,''

''Yang salah siapa?''

''Aa, tapi kan tadi Aa udah minta maaf Mey..'' ucap Fauzan masih menatap Ayesha dengan melas.

''Buru jalan,''

''Maafin dulu,''

''Ya udah Ayesh turun,''

''Ehh iya-iya..''

Fauzan mulai menyalakan mesin mobilnya dan perlahan melajukan mobilnya. Mereka sama sekali gak menyadari kalau dari tadi ada yang mantau dengan tatapan tajam.

''Cari tahu tentang cewek itu,'' ucap seorang perempuan pada anak buahnya.

''Siap bos.''

***

Pagi berganti siang, siang berganti sore dan sore berganti menjadi malam begitu lah seterusnya waktu berjalan cepat hingga kini Nadhira dan kedua anaknya sudah satu tahun berada di rumah Abbah Alfan.

Pagi ini semua orang sudah bersiap-siap untuk melaksanakan wisuda dan pelulusan kelas 9, 12 dan mahasiswa.

Acara sudah di mulai, susunan acara juga sudah di bacakan dan santri yang mendapatkan nilai terbaik juga sudah di sebutkan.

Ayesha melihat itu dari depan, seketika dia merasa sesak saat mengingat kalau dirinya belum juga selesai menghafal akibat dulu pernah meninggalkan hafalanya dan sekarang harus ngulang kembali.

Air mata Ayesha mengalir saat dia melihat semua para penghafal yang sudah berbaris di atas panggung sana dan kedua orang tua mereka. Ayesha merasa kalau dirinya belum bisa membuat kedua orang tuanya bangga.

Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang