65-Seutuhnya milik Rayhan

1.5K 129 31
                                    

Assalamu'alaikum teman-teman..

Jangan sebelum baca mari kita bershalawat kepada Nabi Muhammad
۞اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

***

Komen, Vote jangan lupa.

***

Sudah lima hari Rayhan dan Aseeyah berada di Makkah dan bahkan keduanya sudah umrah. Saat ini mereka berada di Turki, tempat yang Rayhan janjikan setelah mereka selesai umrah.

Dalam lima hari ini keduanya sudah lebih dari akrab dan Aseeyah juga sudah mulai terbiasa dengan Rayhan.

Mengelilingi Turki membuat Rayhan dan Aseeyah hampir melupakan semuanya. Keduanya kembali ke hotel setelah Rayhan shalat isya di masjid sedangkan Aseeyah hanya menunggunya diluar dikarenakan Aseeyah masih halangan.

Sudah lima belas menit Rayhan berada didalam kamar mandi dan masih juga belum keluar membuat Aseeyah berkali-kali menghela nafasnya.

Baru saja Aseeyah ingin mengetuk pintu tapi sudah dibuka oleh Rayhan didalam.

''Ehh,''

''Nunggu lama?'' tanya Rayhan.

''Enggak,''

''Enggak artinya iya,'' ucap Rayhan lalu berjalan menuju lemari.

''Bajunya udah aku ambilin,'' ucap Aseeyah sambil masuk kedalam kamar mandi.

Rayhan menoleh dan bener saja kalau Aseeyah sudah menyiapkan baju untuknya. Rayhan berjalan menuju kasur lalu memakai bajunya kemudian melihat kearah pintu kamar mandi yang tertutup rapat dan suara air didalam mulai terdengar.

''Sayang,'' panggil Rayhan dengan keras takutnya Aseeyah tidak mendnegarnya.

''Iya??''

''Kamu mandi?''

''Iya,''

''Udah malam jangan lama-lama,''

''Enggak,''

Setelah mendengar jawaban dari Aseeyah, Rayhan berjalan mendekati pintu kamar mandi.

''Abang keluar bentar yaa,''

''Ya,''

Rayhan berjalan keluar kamar.

Sedangkan Aseeyah kini sudah selesai mandi. Kata Rayhan tadi jangan lama-lama tapi Aseeyah tidak mendengarkannya karena mau bagaimana lagi orang Aseeyah mandi suci dari haidnya yang sudah selesai.

Aseeyah membelalakkan matanya saat dia tidak melihat baju gantinya didalam amar mandi, di ingat-ingatnya kembali dan ternyata Aseeyah tidak membawa baju kedalam kamar mandi, baju itu Aseeyah letakkan di atas kasur dengan baju Rayhan.

Aseeyah hanya memakai handuk, jantungnya berdetak dengan kencang dan kakinya melangkah kesana kemari karena bingung harus keluar dengan keadaan seperti itu.

Tapi seketika Aseeyah terdiam saat mengingat kembali kalau Rayhan sedang keluar. Di hembuskannya nafas dengan pelan, akhirnya Aseeyah bisa keluar dari dalam kamar mandi.

Pintu kamar mandi tertutup dan Aseeyah berjalan menuju kasur untuk mengambil bajunya, namun Aseeyah dibuat kaget saat mendengar suara Rayhan yang sudah masuk kedalam kamar mereka.

''As-''

Ucapan Rayhan terhenti saat dia melihat Aseeyah berdiri membelakanginya dengan tangan yang sedang memegang baju.

Lauhul MahfudzkuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang