Assalamu'alaikum teman teman
Nungguin yaa?? Xixixixi
Jangan lupa sebelum baca kita bershalawat dulu sama Nabi
Allahumma Sholli Ala Sayyidina Muhammad
Udah baca Shalawatnya??
Jangan lupa Votee dan Komen yaa gays yaa..
Dan ada baiknya bila yang belum follow untuk memfollow dulu, agar ada notifikasi kalau aku Update.. hehhe
Happy Reading♡♡♡
Terkadang Alam itu mempermainkan perasaan kita,
yang awalnya kita susah untuk melupakan seseorang,
tapi nanti tiba-tiba lupa. Dan di saat kita sudah lupa dia datang kembali untuk menggagalkan kita melupakannya.~Lauhul Mahfudzku~
***
''Harusnya kamu gak larang mereka terus Nadh,'' ucap Syafa setelah dia mendengar cerita Nadhira.
''Syafa kamu pasti ngertikan. Aku ngelarang mereka karena aku juga punya alasan yang gak bisa aku kasih tau sama anak-anakku,''
''Justru itu mereka akan semakin penasaran,''
''Bukannya aku gak mau memberitahu yang sebenarnya sama anak-anakku hanya saja aku tahu bagaimana rasanya ketika keluarga kita bahagia dan tiba-tiba ada orang lain masuknn,'' ucap Nadhira sambil mengingat keluarganya dulu.
''Nadh stop mengatakan kalau kamu orang lain karena kamu juga masih bagian dari keluarga mereka dan anak-anakmu juga berhak tau semanya,''
Kajian belum di mulai dan Nadhira mengingat kembali percakapannya dengan Syafa beberapa hari yang lalu. Nadhira masih inget kalau dirinya dan Gus Azam belum ada kata cerai.
Lamunannya terhenti saat seorang Nenek-nenek di sampingnya menepuk pundak Nadhira.
''Kamu mikirin apa, Nak?'' tanya Nenek itu.
''Gak papa Nek,''
''Itu Gus nya udah datang.'' Nenek itu menatap ke depan.
Nadhira tersenyum lalu mengikuti Nenek itu untuk menatap ke depan dan melihat siapa yang akan mengisi kajian hari ini.
''Itu Gus Azam dan Istri keduanya Ning Salwa,'' kata Nenek itu di saat mengetahui Nadhira yang masih terdiam menatap kedua insan yang berada di depan.
Mendengar kata Istri kedua membuat Nadhira mengerutkan keningnya. ''Maksud Nenek, Istri kedua?''
''Iya toh Istri kedua, kan Gus Azam punya dua istri,''
Untung saja Nadhira berada di barisan tengah dan tidak terlalu terlihat dari depan. Awalnya dia ingin duduk paling depan agar lebih pokus mendengarkan kajiannya tapi karena terlambat akhirnya Nadhira duduk di barisan tengah, dalam hati bersyukur apalagi saat ini dirinya menggunakan pakaian yang tentu saja Gus Azam mengenalinya karena gamis itu Gus Azam yang membelikannya khusus untuk Nadhira saat di Mesir dulu.
Katanya hadiah pertama yang Gus Azam berikan pada Nadhira, dan baju itu hanya Nadhira gunakan ketika mau pergi ke acara penting saja dan bahkan itu juga kalau sama Gus Azam.
Kajian sudah di mulai, jujur saja Nadhira bukan pokus dengan materi yang saat ini Gus Azam berikan tapi dia asik menatap wajah suaminya itu, dan tidak lupa dengan Salwa yang berada di sampingnya seketika Nadhira mengingat waktu dirinya dan Gus Azam di Mesir dulu yang mana di saat Gus Azam kajian pasti yang di sampingnya adalah Nadhira.
KAMU SEDANG MEMBACA
Lauhul Mahfudzku
RandomFOLLOW DULU BARU BACA.. KALAU BACA DI USAHAKAN VOTE!! Squel Gus Azam Baca cerita Gus Azam terlebih dahulu agar mengerti dengan alur ceritanya.. Penulisannya gak rapi, kalau gak suka gak papa skip aja dan kalau mau mengkritik silahkan di terima denga...