Bunga

1.3K 125 2
                                    

Sepanjang membahas tentang Nina dan segala hal tentang pernikahannya, kita tidak pernah membahas seorang Alvian Bas Djaya tak lebih dari dirinya sebagai aktor sekaligus musisi, dan ia merupakan adik tercinta dari Asmara Riana.

Mari berkenalan dengan musisi kenamaan Indonesia yang saat ini sedang berdiri di pelaminan membawa sepucuk surat ditemani alunan musik dari lagu ciptaannya sendiri.

"Malam ini untuk perempuan cantik dalam balutan lahenga indah yang berdiri tepat di samping saya selama seharian penuh ini, dan semoga untuk seterusnya hingga akhir.

Untuk Nina Lamira yang selalu mau dan mampu bertahan dengan aku, Untuk kamu yang selalu siap menjadi bagian dari perjalanan hidupku.

Terimakasih... Sudah membuktikan pada ku bahwa cinta tulus dari hati seorang manusia masihlah ada, Terimakasih sudah berlapang dada menerima laki-laki tidak sempurna ini untuk menjadi bagian dari hidup mu.

Aku tidak bisa menjanjikan kebahagiaan tapi setidaknya izinkan aku untuk selalu memperjuangkan kebahagiaanmu, including watching Indian series every night I'm ready!

maybe I won't be able to replace Sidharth in your heart, or replace Aditya Roy Kapoor in your mind, but I'll make sure I'm the one you meet every day.

Tolong jangan bosan kalo setelah ini dunia kamu akan benar-benar di isi dengan aku, karena aku tau kamu kesel selalu nemuin foto aku di pelosok sekalipun.

Yaa itu emang sombong sedikit,

Maaf jika setelah ini ada segelintir orang akan mengaitkan kamu dengan dunia ku, maaf jika nanti kamu akan lebih tersorot oleh media, tapi percaya kebahagiaan kita tidak dalam campur tangan mereka.

Izinkan aku membantu papa untuk selalu memastikan hanya ada kedamaian dan kebahagiaan untuk kamu, tegur aku jika tidak bisa menjadi tempat ternyaman untuk kamu.

Dan tolong ingat! Nanti anak kamu pasti lebih mirip Alvian Bas Djaya dibandingkan Sidharth Malhotra."

Untuk yang kesekian kalinya di malam yang indah ini Nina menjatuhkan air mata bahagianya, dulu ia sempat berfikir bahwa menemukan laki-laki yang tepat tidaklah seluar biasa ini rasanya.

Ia merasa cukup hanya dengan cinta dari keluarganya, sampai ternyata hatinya membuka sendiri ruang kosong yang mampu menerima cinta dari luar.

Dari kejauhan Disti melihat itu semua, memang sebenarnya kisah cinta sangatlah indah, namun sayang Disti selalu mendapatkan sialnya.

"Mau juga?" Tanya dari seseorang mengagetkan Disti.

Sudah pasti Disti dengan cepat menoleh kearah sumber suara tersebut "Kamu itu dari tadi muncul dimana-mana, gak usah sok kenal deh. Lagian kondangan kok sendirian."

Bagaimana Disti tidak kesal, kalo ternyata yang mengagetkannya adalah laki-laki aneh yang sialnya pernah Disti kasihani.

"Kamu ini tidak suka mengaca rupanya, saya lihat-lihat dari tadi kamu cuman sendiri, atau enggak mengusik teman-teman mu." Ucap laki-laki ini dengan santai sembari meneguk minumannya.

Disti yang mendengarnya pun seketika melirik sinis pada laki-laki tersebut
"Saya tidak nyangka, laki-laki yang menangis pada malam suntuk di bandara ternyata semengesalkan ini."

"Menyesal ya? Mangkanya jangan terlalu baik jadi orang." Ucap laki-laki itu dengan sangat santai.

Disti pun menoleh "Kamu ini siapa sebenarnya, tamu kok dari tadi gak pulang-pulang? Tugas kamu bersihin catering ya?" Bagaimana Disti tidak berpikir seperti itu, jika laki-laki ini mengenakan setelan yang hampir mirip dengan petugas catering.

Cerita Tak UsaiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang