Berapa bulan sudah ia lewati, di Belanda.
Banyak sekali pertimbangan diri yang ia pikirkan setiap hari, haruskah ia memutuskan hal ini, itu dan sebagainya.
Kepalanya selalu ramai, tak pernah sepi.
Selalu ada saja perdebatan yang mengisi, banyak rencana perginya yang berantakan. Banyak sekali tempat impiannya yang belum ia kunjungi.
Perdebatan skala internasional, sampai perdebatan skala individu dengan dirinya. Benar-benar menguras waktu.
Seperti banyak sekali hal yang akan ia lewati, bagaikan beban dan tanggung jawab yang siap menanti.
Mungkin keraguan sebelum menikah adalah hal paling wajar di dunia. Sebelum melangkah dan memutuskan berjalan pada satu arah bersama manusia lain.
Sebelum melepaskan perjalanan dengan diri sendiri yang cukup banyak membahagiakan, sebelum merelakan satu dua hal yang tak mungkin sama lagi.
Jika di tanya apakah Disti ragu? Ia akan jawab tidak tau. Karena sejujurnya dia adalah manusia paling bimbang di alam raya ini.
Kebiasaannya memutuskan segala hal secara mufakat bersama-sama, tidak mempengaruhi jiwa ababil nya.
Membicarakan ini itu dengan semua orang rasanya sudah ia lakukan, bertukar pikiran dengan semuanya, sudah.
Tapi itu semua seakan tak akan berpengaruh, jika dia tidak bisa menenangkan dirinya sendiri.
Segala penat pekerjaan, segala tumpukan berkas di meja. Sedikit demi sedikit mulai ia tinggalkan. Cukup, ia butuh istirahat untuk dirinya.
Segala pandangan publik lumayan mengarah kepadanya, setelah publik tau. Bagian penting dari perusahaan hajamaja akan meminang seorang wanita.
Pragia, yang publik tau selama ini ia adalah sanak saudara jauh dari ibu Larasati akhirnya kemarin terkonfirmasi bahwa ia adalah anak kandung Larasati.
Semua bertanya-tanya, siapakah ayahanda Pragia? Di saat semua orang tidak tau, siapakah suami Larasati di masa lalu.
Mereka hanya tau Larasati pernah menikah, dahulu. Sudah lama sekali, tanpa tau siapa suaminya.
Lalu Pragia dalam relasi Atmadja pun, bukan di kenal sebagai sulung. Tetapi dirinya di kenal sebagai keponakan dari bapaknya.
Ia masa lalu Pragia tidak di anggap sana sini. Sesuatu yang membuat Disti sedikit merasa prihatin. Berbeda dengan sekarang, seluruh keluarganya seakan-akan ingin mengakui Pragia.
Jika kalian bertanya, bagaimana publik bisa tidak tau sama sekali? Kalian lupa kah. Di balik nama mereka yang perkasa, terdapat uang penuh kuasa.
Privasi mereka terjamin terjaga secara rapih. Berita bahwa Pragia adalah satu-satunya keturunan hajamaja cukup menggemparkan publik, tapi yasudah seperti biasa. Bagaikan angin lalu saja.
Karena mereka menyebarkan berita hanya sebagai formalitas saja, setelahnya orang-orang mereka juga yang akan menutup. Sehingga mereka bisa kembali hidup dengan damai.
Seperti itu uang bergerak, dan seperti itu kuasa menyapa.
Oke, Disti seharusnya tidak perlu terlalu ambil pusing. Biarpun banyak orang menebak siapa calon Pragia, tetap saja.
Privasi mengenai dirinya akan tetap terjaga.
"Belanda selalu punya cerita tante." Katanya terhadap salah satu tenaga kerja Indonesia yang berada di Belanda.
Mereka sering kali bertemu, sebelumnya tante ini bekerja di negara yang sama dengan dirinya. Di Inggris, Britania raya.
"Tante kira perpindahan tante ke Belanda tahun lalu, tidak buat kita bertemu lagi." Katanya dengan nada gurauan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tak Usai
RomanceKisah cinta tak usai, cerita cinta belum selesai. Dia berfikir bahwa hidupnya tak membutuhkan cinta, tapi ternyata ada cinta yang membutuhkannya. Dia berlari hingga lelah, sampai akhirnya ia hanya bisa pasrah. Bahwa cinta itu memang selalu untuknya...