Suasana malam Disti habiskan di salah satu rumah sahabatnya yaitu Mentari Bhagya. Seorang wanita Jawa keturunan Jogja-Solo, sangat amat lekat dengan kehidupan masyarakat Jawa.
Untuk pertama kalinya setelah belasan tahun mereka berteman, setelah sekian banyak drama mereka lewati, dan untuk yang sekian kalinya mereka kembali ke rumah ini. Kampung halaman Tari yang sudah bagaikan kampung mereka sendiri.
Tari yang beberapa hari lalu memutuskan untuk kembali Jogja menengok bapak, dan ibunya yang menetap di sana. Lalu kesamaan jadwal yang dimiliki oleh Nina, dan Disti membuat mereka memutuskan untuk berkumpul di kampung halaman Tari.
Zuleyna yang mendengar bahwa ketiga sahabatnya sedang menghabiskan waktu di Jogja pun dengan segera berniat menyusul, selagi senggangnya jadwal. Zu dan Abidzhar tiba semalam tanpa di dampingi Bintara yang masih harus menyelesaikan tugasnya, laki-laki itu pun baru tiba tadi sore. Sebenarnya momen liburan seperti ini sangat amat jarang mereka lewati, padatnya jadwal menjadi penghalang utama.
Ada banyak hal yang berbeda malam ini, setelah terakhir kali mereka menghabiskan waktu bersama di rumah ini.
Dulu sekitar lima tahun yang lalu, saat Abidzhar belum lahir, saat Tari belum menikah dan memiliki Aruna, saat Nina dan Disti masih menjadi jomblo yang happy mereka menghabiskan banyak cerita di rumah ini.
Karena dalam benak mereka Jogja kerap kali menjadi tempat pulang, bagi mereka yang tak tau harus pulang kemana?
Lima tahun berjalan dengan cepat, waktu seolah berputar lebih giat. Bagaimana tidak, malam ini mereka kembali berkumpul dengan kisah baru dalam hidup mereka masing-masing, namun dalam lindung atap yang sama.
Zuleyna yang hari ini sudah memiliki Abidzhar dalam hidupnya, Tari yang sekarang sudah menjadi Ibu dan istri yang baik bagi keluarganya, lalu Nina yang saat ini sudah dipinang oleh seseorang, bahkan Disti yang untuk pertama kalinya membawa orang baru diantara mereka.
Saat tiba tadi Disti sempat membuat kericuhan dengan dirinya yang berjalan bersama Pragia. Untuk pertama kalinya ia membawa pasangan dalam pertemuan mereka, bahkan dahulu saat bersama Pria sekalipun ia tidak pernah.
Mereka yang memang sebenarnya sudah sedikit banyak tau tentang Pragia pun memaklumi kehadiran Disti dengan laki-laki itu, terlebih Alvin dia sudah sangat mengenal Pragia.
Pragia yang notabennya adalah orang asing diantara mereka sama sekali tidak menunjukkan jaim atau bagaimana, laki-laki itu malah dengan cepat berbaur dengan teman-teman Disti.
Sedangkan para kaum perempuan kali ini sedang sibuk berada di dapur untuk menyiapkan makan malam, sebenarnya hanya Zu dan Tari saja sih yang sibuk. Disti dan Nina justru sedang santai duduk di atas kursi rotan menonton kedua temannya memasak.
"Serius sama yang ini? Gak ada angin gak ada hujan. Tiba-tiba lu dateng sama dia? Dia Pragia loh Dis?" Ucap Nina dengan nada yang sedikit tidak yakin?
Memangnya apa yang salah dengan dia adalah Pragia? Atmadja saja sudah pernah Disti dapatkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tak Usai
RomanceKisah cinta tak usai, cerita cinta belum selesai. Dia berfikir bahwa hidupnya tak membutuhkan cinta, tapi ternyata ada cinta yang membutuhkannya. Dia berlari hingga lelah, sampai akhirnya ia hanya bisa pasrah. Bahwa cinta itu memang selalu untuknya...