Entah kenapa banyak sekali hal yang terjadi dengan sangat cepat.
Lagi, dan lagi wktu seperti ingin berlarian mengejar cerita hidup Disti, seakan kehidupannya adalah arena panjang yang entah dimana ujungnya.
Setahun lalu mana sempat terlintas dalam pikirannya bahwa ia akan menjadi seorang calon pengantin dalam waktu secepat ini? Ya walaupun masih hitungan hari minggu. Namun, suasananya sudah sangat melekat. Dalam masa persiapan yang sesungguhnya sangat singkat ini. Disti ingin benar-benar menikmati esensinya sebagai seorang calon pengantin.
Dekorasi yang sebelumnya sudah dipersiapkan oleh Pragia hari ini adalah waktunya untuk survei langsung ke tempat acara. Ya, di salah satu hutan pinus terkenal di daerah lembang Bandung. Jika ditanya kenapa jauh sekali? Singkat saja, Disti dan Pragia begitu menyukai suasana yang asri, dan Bandung menjadi pilihan terbaik mereka.
"Kenapa mau ala twilight?" Tanya Pragia kearah Disti. Kini mereka berdua sedang terduduk disalah satu bongkahan kayu indah yang mengarah langsung menuju hutan pinus tempat acara mereka akan berlangsung nanti.
Disti mengikat rambutnya tinggi lalu mengambil cangkir kopi di sampingnya "Seperti yang aku bilang dulu. Aku mau jadi Ratu, dan hutan menurutku adalah tempat yang sangat magis. Sederhananya seperti itu."
Perlu kalian ketahui, setelah perbincangan mereka yabg semakin intens, lalu hubungan mereka yang semakin serius. Disti memilih mengubah panggilan mereka satu sama lain dari yang semulanya 'Saya-Kamu' menjadi 'Aku dan kamu'
Pragia menatap Disti dalam seolah sangat terpukau dengan makhluk Tuhan dihadapannya. "Kamu akan selalu jadi Ratu." Ucapnya.
Disti terperangah kemudian tertawa "Gausah gombal." Balasnya dengan tawa.
Pragia ikut tertawa, perempuan ini memang sangat pintar menularkan bahagia. Pragia rasa ia akan selalu awet muda karena setiap harinya segala tingkah pola luar biasa Disti akan menjadi kesehariannya.
"How you think about us?" Tanya Pragia kembali.
Disti menatap Pragia kemudian mengangguk "Kamu datang tiba-tiba, tanpa aba-aba ataupun penunjuk lainnya. Kamu masuk kedalam dunia ku begitu cepat, bagai kilat. Sejujurnya aku gak suka terlalu percaya sama orang baru, tapi entah kenapa setiap sama kamu kita seperti orang yang sudah lama saling tau." Ujar Disti.
Perempuan itu menghela napas sejenak, menghirup oksigen nan segar di bumi Parahyangan "Banyak kejutan yang kamu tampilkan. Sempat tidak percaya dengan kamu menolak untuk lebih dekat. Namun, anehnya setiap kita ketemu ada rasa baru dalam hatiku. Meletup, seakan ada ledakan indah setiap ketemu kamu."
Jangan ditanya seberapa merah wajah Pragia kini, jangan. Karena jawabannya sangat merah, seperti kepiting yang baru saja selesai di rebus.
Menurutnya ucapan Disti sangat bahaya untuk kesehatan hatinya.
Disti tertawa kecil melihat Pragia, lelaki itu harus terima nasib menikahi dirinya yang sangat suka memberikan rayuan kepada siapa saja. "Gausah merah gitu mukanya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tak Usai
RomanceKisah cinta tak usai, cerita cinta belum selesai. Dia berfikir bahwa hidupnya tak membutuhkan cinta, tapi ternyata ada cinta yang membutuhkannya. Dia berlari hingga lelah, sampai akhirnya ia hanya bisa pasrah. Bahwa cinta itu memang selalu untuknya...