Kalian pasti sering berfikir sebenarnya apa yang Disti kerjakan, mengapa dia sangat terlihat seperti pengangguran dengan segudang acara.
Pekerjaan Disti pada kementrian luar negri sejujurnya lebih padat dari sewaktu dia bekerja di kedutaan saat berada pada suatu negara, pekerjaan dirinya di kemenlu saat ini tetaplah menjadi seorang diplomat yang ditugaskan representing, protecting, negotiating, promoting, reporting dan managing. Lumayan banyak memang, tapi Disti pintar membagi waktu.
Bekerja pada bidang pemerintahan memanglah mimpi dan cita-cita Disti sedari kecil, liaison officer atau melakukan delegasi dalam sebuah pertemuan yang diselenggarakan oleh negara akreditasi maupun organisasi internasional membuat Disti tak jarang bertemu orang-orang penting di seluruh dunia.
Menggenggam pasport hitam yang hanya dimiliki oleh seorang pejabat tinggi pemerintah yang juga termasuk seorang diplomat membuat Disti bangga dengan dirinya sendiri.
Berkesempatan mendalami budaya sebuah bangsa secara langsung pada negara asalnya adalah pengalaman luar biasa yang akan selalu menambah pengetahuan yang Disti miliki.
Memang dirinya harus siap mental dan fisik karena berjauhan dengan tanah air, dan pelukan orang terkasih. Tetapi itu semua sepadan dengan segala yang dia dapatkan.
Dan saat ini di dalam ruang pertemuan delegasi antar sekretariat ASEAN melakukan negosiasi untuk memperjuangkan kepentingan negara Indonesia melakukan pendekatan sekaligus perundingan dengan organisasi internasional demi terciptanya kerja sama membuat Disti semakin bangga menjadi dirinya.
Melihat perdebatan antara satu pihak dengan pihak lainnya sedikit membuat Disti pusing dengan keadaan ruang pertemuan ini, jika berada dalam situasi semacam ini sudah menjadi tugas dari seluruh diplomat untuk mencari solusi bersama, termasuk Disti tentunya.
Jabatan yang Disti tepati adalah sebagai Diplomat ahli madya satu posisi dibawah diplomat utama yang menjadi jabatan tertinggi dalam jenjang karier suatu perwakilan negara atau duta besar. Do'akan Disti sampai pada tingkat tersebut suatu hari nanti.
Perbincangan dalam ruang perundingan berjalan cukup lama, terisi berbagai macam argumentasi dalam ruang tersebut, tidak setuju, setuju, perdebatan, dan lain sebagainya sampai mereka saling menempatkan satu keputusan yang sama pada sebuah kerjasama antar negara. Berhasil membuat Disti sangat lega, setidaknya tugasnya hari ini sudah beres.
"Disti."
Panggil seseorang saat Disti baru saja meninggalkan ruang pertemuan, sembari membawa tasnya pada genggaman, berniat meninggalkan gedung sekretariat ASEAN, dan kembali menuju gedung pancasila tempat dirinya bekerja.
Disti yang mendengarnya pun sontak membalikkan tubuhnya kearah sang pemanggil "Iya, ada apa mbak?"
"Ada titipan bunga di ruangan mu, aku kurang tau dari siapa. Tadi pagi pak satpam nitip ke aku. Ada di meja mu ya Dis, aku duluan." Ucap rekan kerja Disti sebelum melangkahkan kakinya dengan cepat, mungkin karena jam makan dia sampai buru-buru seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cerita Tak Usai
RomanceKisah cinta tak usai, cerita cinta belum selesai. Dia berfikir bahwa hidupnya tak membutuhkan cinta, tapi ternyata ada cinta yang membutuhkannya. Dia berlari hingga lelah, sampai akhirnya ia hanya bisa pasrah. Bahwa cinta itu memang selalu untuknya...