Samudra Arkasana
"Kalian nunggu gua matikan? Tunggu sebentar lagi, sedang diusahakan"
Angkasa Nathan Wijaya
"Kalian cuma berusaha buat gua tetap hidup, tanpa pernah bertanya apa alasan gua ingin terus hidup"
Aurora Raza Derandra
"Sesekali tanyaka...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Samudra yang baru saja selesai mandi, mengusak rambutnya pelan sambil berjalan keluar dari kamar mandi. Sebuah kantong yang tergeletak diatas nakas di samping tempat tidurnya mencuri perhatian Samudra di berjalan mendekat kemudian mengantungkan handuknya dilehernya. Kemudian membuka kantong dihadapannya. Dia tersenyum melihat isi dari kantong itu."Pasti itu ulah Angkasa" Walaupun dia tidak ikut makan bersama, tapi Angkasa selalu membungkus makanan yang dia makan untuk Samudra.
"Tanding lo dua minggu lagikan?"
Samudra yang tengah makan, tersentak kaget saat Angkasa tiba-tiba muncul dan berjalan masuk ke kamarnya.
"Gua kaget, kayak setan lo tiba-tiba muncul" Ujar Samudra menatap sinis Angkasa.
"Iya Sabtu sama Minggu, Minggunya Final" Balas Samudra sesekali menyuap makanannya.
"Lo harus menang" Ujar Angkasa sambil menatap dinding yang penuh dengan piagam dan piala milik Samudra.
Samudra mengikuti arah pandang Angkasa kemudian mengangguk "Pasti" Ujarnya.
Samudra menatap, dinding tempat piala dan piagamnya tersusun rapi. Tidak terasa ternyata dia sudah sejauh ini. Sudah banyak kemenangan yang dia dapat dari pertandingan taekwondo.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FLASHBACKON
Dua anak berseragam sekolah dasar itu, sedang duduk di kursi halte depan sekolah menunggu pak danang menjemput mereka. Tiba-tiba sebuah kaleng minuman soda mendarat di seragam milik Angkasa membuat seragamnya basah, kemudian anak-anak nakal itu tertawa puas mengerjai Angkasa. Angkasa menatap sekilas seragamnya, dia merebut eskrim milik Samudra dari tangannya, kemudian melempar balik anak nakal itu, jackpot eskrim itu mengenai wajah Rian, sebut saja dia ketuanya. Sontak saja orang-orang yang disekitar sana spontan tertawa. Tidak terima, karena di permalukan Rian dan teman-temannya menyeret Angkasa dan Samudra ke belakang sekolah.
Angkasa tersungkur mendapatkan dorongan tiba-tiba dari Rian. Perkelahian mereka pun tidak bisa di hindari. Dua lawan lima sangat tidak adil.
"Prttt" Suara peluit dari satpam sekolah membuat Rian dan teman-temannya berhenti kemudian melarikan diri.