Kilas Balik Ujung Samudra
Malam itu, suasana ruangan kembali menggambarkan Samudra dalam rutinitasnya yang tak pernah berubah. Samsak yang ada di depannya menjadi teman setianya untuk mengeluarkan rasa frustrasi. Namun, ketenangan itu tiba-tiba terganggu oleh aksi mendadak Juan. Dengan refleks yang cukup, Samudra berhasil menangkap kantong berisi minuman Boba yang dilemparkan ke arahnya oleh Juan.
"Minum, minum semua kalau kurang gua beli lagi" Ujar Juan banyak kekesalan di matanya.
Samudra mengerutkan dahinya, tidak mengerti kenapa tiba-tiba Juan memberinya Boba sebanyak itu.
"Minum" Kali ini Juan merebut Boba itu menusuk dan memaksa Samudra meminum minuman manis itu.
"Uhukuhukk" Karena tidak siap Samudra tersedak.
"Lo ngapain anjing" Ujar Samudra kesal mendorong kasar Juan. yang tiba-tiba memaksanya meminum minuman manis itu.
"Lo bilang lo dapat Boba kalau Aurora jadian?" Tanya Juan mengangkat sedikit alisnya.
"Itu minum" Lanjut Juan, kembali memaksa Samudra meminumnya.
"Gua udah kasih lo Boba, gimana bahagia?" Ujar Juan menggenggam kasar kerah baju Samudra.
"Lepas bangsat" Ujar Samudra memberontak.
"Kerja bahagia lo, anjing. Kejar Aurora" Ujar Juan menatap tajam kedua bola mata Samudra.
"Lepas sialan, jangan sok tau lo gua sama Aurora cuma sahabat" Menghempaskan kasar tangan Juan yang semula menggenggam kasar kerah nya.
"Munafik anjing" Umpat Juan muak.
"Jangan ikut campur, lepas sebelum gua mukul lo lagi Juan" Ujar Samudra mendorong kasar Juan, agar melepas cengkeramannya.
Juan melayangkan pukulannya tepat di pipi Samudra. "Lawan semua yang nyakitin lo sa, pukul balik bokap lo. Tinggalin mereka sa, kejar bahagia lo" Ujar Juan pada Samudra yang tersungkur dihadapannya setelah mendapat pukulan mendadak darinya.
"Jantung ini milik lo" Final Juan ikut berjongkok menyamai tingginya dengan Samudra kemudian memukul-mukul kasar dada Samudra.
Mata Samudra membelalak mendengar kata-kata Juan yang tiba-tiba. Perasaannya campur aduk, antara kaget dan bingung.
"Gua dengar semua sa, gua dengar semuanya, lo lupa mute mic game lo" Ujar Juan menjawab semua pertanyaan di otak Samudra.
Flashback dua bulan lalu
Di tengah fokusnya bermain game, Samudra yang berusaha mengusir perasaan sepi karena Angkasa yang sudah tak sadarkan diri selama seminggu. Namun, fokusnya itu terganggu oleh suara pecahan kaca dari kamar orangtuanya. Ia dengan cepat berlari turun ke lantai bawah menuju ke kamar mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Samudra
Teen FictionSamudra Arkasana "Kalian nunggu gua matikan? Tunggu sebentar lagi, sedang diusahakan" Angkasa Nathan Wijaya "Kalian cuma berusaha buat gua tetap hidup, tanpa pernah bertanya apa alasan gua ingin terus hidup" Aurora Raza Derandra "Sesekali tanyaka...