"Enak aja, itu punya gua sa" teriakan Aurora sepanjang lorong sekolah.
"Gak ada eskrim lagi Ra, ntar lo sakit kebanyakan makan eskrim" Ujar Samudra melarikan diri bersama eskrim milik Aurora yang baru saja dia rebut paksa.
"Sialan, awas aja lo sa" Gerutu Aurora.
"Mau bantu gua pukulin gak?" Ujar Juan pada Aurora.
"Gua bunuh lo kalau berani nyakitin Samudra" Ancam Aurora.
"Sadis amat, kalau sahabat udah upgrade" Ujar Juan menggoda Aurora.
"Sialan" Kesal Aurora.
Kemudian dering telepon milik Juan berbunyi tertera nama Samudra disana.
"Ngapain ni bocah nelpon" Ujar Juan heran mengingat jarak mereka yang tidak jauh.
"Juan gua minta tolong lo antar rara selamat sampai rumah, jangan ngebut, Raranya disuruh pake helm. Gua ada urusan sebentar" Ujar Samudra.
Belum sempat menjawab Samudra menutup panggilan itu.
"Kenapa?" Tanya Aurora.
"Samudra minta tolong antar lo pulang, dia bilang ada urusan"
Tidak membalas ucapan Juan Aurora berlari ke gerbang sekolah, disana terlihat motor Samudra meninggalkan kawasan sekolah dan di belakangnya ada seorang gadis yang memeluk erat Samudra.
Dan itu gadis yang sama.
"Cewe itu siapa?" Tanya Juan yang baru saja berdiri disampingnya Aurora.
"Gua gak tau, tapi dia cewe yang sama yang gua lihat bareng Samudra di taman Minggu kemaren"
Flashback on
Minggu yang lalu, Aurora yang jenuh dengan semua buku-buku dihadapan memilih keluar mengistirahatkan sedikit otaknya, ditambah sebentar lagi matahari akan terbenam membuat Aurora semakin semangat ke taman biasanya, menurut Aurora itu taman terbaik untuk melihat sunset.
Setelah selesai merekam sunset sore itu, Aurora memutuskan berjalan ke jembatan di ujung taman ini. Aurora berjalan pelan sambil meminum es jeruk yang sudah sisa separo itu.
Namun jantung Aurora berdetak lebih cepat saat mendengar suara familiar itu, suara Samudra. Aurora mengedarkan pandangannya sampai akhirnya dia menatap sosok Samudra tengah memeluk seorang perempuan.
Aurora mengunci pandangannya, memperhatikan Samudra mengusap pelan rambut pendek gadis dalam pelukannya itu. Tidak sampai disana Samudra juga membelikan gadis itu eskrim, semua hal yang di lakukan Samudra diperhatikan dari jauh oleh Aurora. Sudah sekitar satu jam akhirnya Samudra dan gadis itu pergi meninggalkan taman itu.
Flashback off
"Kayaknya itu juga cewe yang sama, waktu kita jenguk Angkasa di rumah sakit" Lanjut Aurora.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Samudra
Ficção AdolescenteSamudra Arkasana "Kalian nunggu gua matikan? Tunggu sebentar lagi, sedang diusahakan" Angkasa Nathan Wijaya "Kalian cuma berusaha buat gua tetap hidup, tanpa pernah bertanya apa alasan gua ingin terus hidup" Aurora Raza Derandra "Sesekali tanyaka...