Chapter 21

162 16 0
                                    

"Rara sini" Ujar Samudra melambaikan tangan saat Aurora dan Riana teman sekelasnya yang cengang celinguk mencari keberadaan Samudra

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rara sini" Ujar Samudra melambaikan tangan saat Aurora dan Riana teman sekelasnya yang cengang celinguk mencari keberadaan Samudra.

"Geser" Ujar Samudra pada Juan yang sebelumnya ada di sebelahnya.

"Si anjing" Umpat Juan namun dia tetap memilih pindah di kursi seberang di samping Revan, kebetulan hari ini tidak ada Melvan.

Kemudian Aurora ikut bergabung dengan membawa sebuah mangkok ditangannya, Samudra sengaja menggeser kursi itu agar Aurora bisa duduk dengan mudah.

"Melvan mana?" Ujar Aurora.

"Lagi sibuk samA olimpiade nya" Balas Samudra.

"Datang-datang nanya Melvin lo" Ujar Revan.

"Noh Riana yang heboh nanyain Melvin" Ujar Aurora menggoda Riana yang duduk di hadapnya.

"Loh suka lo ama Melvin?" Tanya Revan antusias.

"Sialan lo ra" Umpat Riana disusul oleh tawa Aurora berhasil mengerjai temannya itu.

"Siniin cabenya Sa" Protes Aurora saat melihat Samudra menjauhkan kotak cabe itu dari jangkauannya.

"Jangan banyak-banyak nanti lo sakit perut" Ujar Samudra tidak berniat mengembalikannya pada Aurora.

"Dikit lagi, kurang pedas"

Samudra mengaduk bakso milik Aurora kemudian mencicipi kuah bakso racikan Aurora itu.

"Udah pedes banget ra" Ujar Samudra segera meminum air miliknya.

"Itu mah emang dasarnya lo gak bisa makan pedas" Protes Aurora.

"Siniin Sa, gak enak" Ujar Aurora berusaha menjangkau cabe itu, namun tangannya di tangan oleh Samudra.

"Udah ah ra, entar lo mencret lagi"

"Gua cape nunggu lo berak di setiap pom bens..."

"Diam sialan" Ujar Aurora membekap mulut Samudra sebelum dia membeberkan semua aibnya.

"Yaudah siniin sendok gua" Kesal Aurora karena dia kalah, sedangkan Samudra dia tertawa berhasil membuat lawannya kali ini menyerah.

Riana hanya heran, diam memperhatikan dua sahabat itu, sedangkan Juan dan Revan itu bukan hal baru lagi bagi mereka.

"Woy pacaran gih, muak gua" Ujar Riana dengan santai.

"Uhuk uhuuk" Aurora yang baru saja menghirup kuah baksonya tersedak mendengar ucapan Riana.

Samudra memberi segelas air pada Aurora, dia menepuk pelan punggung gadis itu "Pelan-pelan ra" Ujar Samudra.

"Bercanda elah" Ujar Riana kembali memakan nasi goreng miliknya.

"Oh iya, atau kak Zaki yang mau lo jadiin paar?" Lanjut Riana.

"Zaki?" Ujar Juan.

"Iya minggu kemaren gua lihat kak Zaki post lagi jalan bareng Aurora"

Ujung SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang