Chapter 32

125 12 1
                                    

Satu tahun kemudian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Satu tahun kemudian...

Aurora menatap kalender di atas meja belajarnya itu, tidak terasa tahun berganti dengan cepat baru kemaren rasanya dia lulus dari SMA lihat sekarang sudah satu tahun berlalu sebentar lagi dia sudah masuk semester tiga.

Dering telepon milik Aurora, memecah lamunannya sore itu. Setelah membaca pesan singkat itu dia bergegas turun pasalnya Dean sudah menunggunya di bawah.

Kini mereka melangkahkan kaki ke tempat perhiasan yang sebelumnya Dean sudah membuat janji.

"Silahkan masuk" Ujar pelayan toko itu mengarahkan mereka ke etalase yang penuh perhiasan itu.

Aurora memperhatikan satu persatu perhiasan berbagai model itu, sampai akhirnya seorang pelayang toko membawa sebuah buku katalog cincin.

"Terima kasih" Ujar Dean berterima kasih, kemudian menyodorkan buku itu pada Aurora.

"Custom?" Tanya Aurora.

"Iya harus spesial, soalnya sekali seumur hidup" Balas Dean.

"Gua gak tau lo seromantis ini kak" Balas Aurora tersenyum tipis sambil membolak-balik buku katalog itu.

"Ini baru sebagian kecil" Balas Dean lagi, sedangkan Aurora hanya menggeleng pelan.

Cukup lama, setelah berbagai pertimbangan akhirnya mereka memutuskan desain dari cincin itu.

"Gua mau cincinnya di ukir, biar tambah sakral"

Kemudian Aurora dan Dean pun saling melempar pandangan, sebelum akhirnya tertawa.

"Tunggu bentar, gua bilang ke pelayannya dulu minta cincinnya di ukir" Ujar Dean.

Tidak lama, kini Dean sudah kembali berjalan ke arah Aurora yang masih duduk bermain ponsel "Sudah, ayo pergi" Ujar Dean, kemudian mereka pergi dari toko perhiasan itu.

Setelah membeli beberapa keperluan kini mereka istirahat di sebuah tempat kopi, Aurora duduk memperhatikan lalu lalang   kendaraan malam itu.

"Lo banyak berubah ra" Ujar Dean memperhatikan Aurora meminum kopi miliknya.

Aurora yang tadi menghadap ke depan kini menatap ke arah lawan bicaranya itu "Bukannya semua orang berubah kak" Ujar Aurora.

Dean mengangguk membenarkan ucapan  Aurora ."Gua jadi ingat dulu waktu SMA lo gak suka kopi, sekarang gua lihat-lihat setengah tubuh lo kopi deh ra" Ujar Dean kembali teringat masa SMA mereka.

"Gua juga penasaran kenapa?" Ujar Aurora.

"Bahkan eskrim yang dulu fav lo aja lengser" Lanjut Dean.

"Lo benar kak, bahkan gua gak ingat kapan terakhir kali gua makan eskrim" Balas Aurora mengingat kapan terakhir kali dia makan eskrim mungkin awal kuliah.

"Ra kalau gua ngundang teman-teman SMA kita gimana menurut lo?" Tanya Dean.

"Apa masalahnya?" Tanya Aurora.

Ujung SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang