Tidak sampai disana, setelah puas bermain kini mereka merasa lapar, kini mereka berada di alun-alun kota. Dengan berbagai makanan yang sudah mereka beli, mereka berjalan mencari kursi kosong. Bersiap untuk memakan makan yang sudah mereka beli tadi, terlebih Aurora hampir semua jenis makanan yang dijual disini dia borong, dia benar-benar tidak menyia-nyiakan kesempatan traktiran dari Samudra.
Setelah berjalan cukup jauh akhirnya ada sebuah bangku kosong, bangku untuk dua orang namun ada sekat diantaranya. Mereka mendekat ternyata bangku itu basah pantas saja kosong pikir Aurora. Belum sempat berbicara Samudra meletakkan jaketnya sebagai alas.
"Ayo duduk, jajan lo keburu dingin" Ujar Samudra duduk di bangku yang jelas-jelas basah. Kemudian menepuk pelan bangku di sampingnya, bangku yang sebelumnya sudah dia alas.
Kemudian Aurora ikut duduk bangku di samping Samudra. "Dingin gak?"Tanya Aurora melihat Samudra duduk di bangku itu walaupun sebelumnya sudah dilap oleh Samudra tetap saja bangku itu masih basah.
Samudra mengangkat alisnya bingung.
"Celana lo basahkan?"Lanjut Aurora.
"Lumayan, tapi gak sampai sempak kok" Ujar Samudra meminum es milo miliknya.
Aurora mendengus kasar mendengar jawaban Samudra.
"Goblok, awas aja nanti lo kalau masuk angin" Lanjut Aurora kesal, walaupun kesal dia tetap berusaha mengeluarkan telur gulung miliknya.
"Bawel banget sih lo, buat gua aja" Ujar Samudra merebut telur gulung milik Aurora.
"Samudra bab.."
Belum sempat menyelesaikan umpatannya, sekarang telur gulung yang tadi di tangan Samudra sudah masuk ke mulutnya.
"Sttts, mending makan nih telur lo sebelum dingin" Ujar Samudra.
Samudra tersenyum melihat Aurora yang menatapnya sinis, tapi masih tetap mengunyah telur gulung itu.
Tidak butuh waktu lama bagi mereka menghabiskan berbagai macam makanan yang mereka beli, buktinya sekarang hanya sampah yang tersisa.
"Rara sini tangannya" Ujar Samudra.
Kemudian Aurora mendekat membersihkan tangannya dengan air yang disiram oleh Samudra.
"Masih aja lo pakai tu jam Rara" Ujar Samudra melihat jam tangan motif Aurora salah satu princess disney.
"Iya-iyalah susah payah nabung buat beli ni jam" Ujar Aurora.
"Walaupun setengahnya tabungan lo sih tetap aja, waktu itu jajan gua berkurang" Ujar Aurora mengingat susahnya dia membeli jam itu, jam yang booming pada masanya.
Samudra tersenyum, melihat senyum Aurora senyum yang sama saat dirinya menemani Aurora membeli jam itu.
"Tapi, jamnya udah mati Ra" Ujar Samudra memegang pergelangan tangan Aurora memastikan jam itu tidak lagi bergerak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Samudra
Roman pour AdolescentsSamudra Arkasana "Kalian nunggu gua matikan? Tunggu sebentar lagi, sedang diusahakan" Angkasa Nathan Wijaya "Kalian cuma berusaha buat gua tetap hidup, tanpa pernah bertanya apa alasan gua ingin terus hidup" Aurora Raza Derandra "Sesekali tanyaka...