Chaper 23

121 15 0
                                    

Sore itu Aurora lengkap dengan pakaian olahraganya, bergegas turun saat terdengar teriakan Samudra dari luar rumahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sore itu Aurora lengkap dengan pakaian olahraganya, bergegas turun saat terdengar teriakan Samudra dari luar rumahnya. Hari ini mereka memang berniat sedikit berolahraga mengistirahatkan otak mereka dari gempuran ujian minggu kemaren.
"Rara ayo, yang terakhir sampe halte traktir minum" Ujar Samudra langsung berlari tanpa menunggu persetujuan Rara.

"Gak ada aba-aba, curang bangett lo" Ujar Aurora protes namun dia masih berusaha mengejar Samudra yang berlari didepannya.

"Boba ya ra" Ujar Samudra menggoda Aurora, sambil memperhatikan Aurora yang masih berusaha mengejarnya.

Aurora sudah berusaha sekuat tenaga, tapi tetap saja tidak bisa menyusul Aurora, bagaimana bisa Aurora menang jika diawal Samudra sudah berbuat curang. Sekarang jarak mereka dengan halte yang jadi finish hari ini sudah terlihat.

"Aww" Suara teriakan dari Aurora tentu saja berhasil mengalihkan semua fokus Samudra, Samudra merubah arah larinya mendekat ke arah Aurora yang sudah terduduk di aspal meringis memegang kakinya.

Saat Samudra hendak mendekat memastikan keadaan Aurora, dia mendorong Samudra karena sedang dalam posisi jongkok pertahankan tidak kuat alhasil sekarang dia terduduk sempurna di aspal. Sedangkan Aurora "Curang dilawan curang baru adil" Ujar Aurora sebelumnya berlari meninggalkan Samudra yang hanya menggeleng pasrah, lagi dan lagi dia masuk perangkap gadis nakal itu.

"Yes, gua menang" Teriak Aurora

"Gak ada, batal lo curang" Balas Samudra ikut duduk di samping Aurora.

"Enak aja lo, gak ada batal-batal. Nanti pas pulang traktir gua boba" Final Aurora menarik kaos Samudra dan membesarkan matanya mengancam Samudra.

"Lo kira gua bakal takut ra" Ujar Samudra mendorong kepala Aurora. Samudra menggeleng pelan melihat tingkah Aurora. Karena terlanjur kesal Aurora mengeluarkan jurus andalannya.

"Iya-iya ampun, nanti gua beliin boba sumpah" Ringis Samudra karena Aurora mengigit lengannya.

"Bagus anak pintar" Ujar Aurora tersenyum menang melihat lawannya menyerah tidak berkutik.

Sampai akhirnya bus yang mereka tunggu datang, mereka segera naik namun sepertinya sore ini cukup ramai karena tidak ada kursi yang tersisa mau tidak mau mereka harus berdiri.

"Sa pokoknya nanti kita harus tiga kali keliling" Ujar Aurora menguatkan tekadnya.

"Biasanya juga gitu, sekali lari, dua putarannya lagi lo hunting makanan" Balas Samudra.

"Gak kali ini gua serius, lari" Ujar Aurora masih dengan tekadnya, namun karena bus yang ditumpangi mereka berhenti mendadak. Membuat kepala Aurora terbentur tiang di depannya.

Dengan spontan Samudra menarik dagu Aurora dan mensejajarkan wajahnya tepat di depan wajah Aurora Kemudian menjentik pelan dahi Aurora "Hati-hati bodoh" Ujar Samudra tertawa.

Ujung SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang