Jangan bingung ya, dari sini kita balik lagi ke satu tahun lalu oke, jadi disini alurnya bakalan maju mundur.
Setiap balik ke masa lalu bakal aku tandai "Kilas Balik Ujung Samudra"Kilas Balik Ujung Samudra
Samudra mengetuk pintu dihadapannya pelan sebelum akhirnya masuk. Di dalam ruangan putih khas rumah sakit itu, terlihat Aby tengah menyelimuti Kyara yang tertidur diatas sofa, tidak lupa Aby mencium dahi gadis kesayangannya itu.
Kemudian Aby mengalihkan pandangannya pada Samudra "Kita ngobrol di luar aja sa, nanti kyky kebangun" Ujar Aby pelan kemudian berjalan ke arah balkon disusul oleh Samudra.
Sesampai mereka di balkon, Samudra mengeluarkan sebotol air mineral dan memberinya pada Aby "Ini lo gak boleh minum sembarangan jadi buat lo air mineral yang ada manis-manisnya" Ujar Samudra.
"Sialan" Dengus Aby kemudian mengambil sebotol air mineral itu.
Kemudian mereka meminum minuman itu dengan tenang, sampai akhirnya Samudra berbicara.
"Tumben tu anak tidur disini" Ujar Samudra memperhatikan arah pandang Aby pada Kyara.
"Abis nangis, terus ketiduran" Jawab Aby.
"Habis pemeriksaan, bukannya lusa" Ujar Samudra.
"Gua juga gak tau kenapa tiba-tiba di percepat" Ujar Aby, kemudian tiba-tiba darah segar mengalir dari hidung Aby.
"Hidung lo" Heboh Samudra, spontan Samudra hendak mengambil tisu di samping tempat tidur, tapi di tahan Aby.
"Jangan berisik" Ujar Aby, kemudian diangguki oleh Samudra. Samudra berjalan pelan dan kini membawa sekotak tisu itu ke balkon.
Aby membersihkan darah di hidungnya dengan tenang, kemudian menyumpalkannya tisu agar darah di hidungnya berhenti mengalir.
"Panik amat, padahal udah sering lihat hidung gua berdarah" Ujar Aby menertawakan Samudra.
Sudah hampir tiga bulan mereka mengenal, saat Kyara memperkenalkan laki-laki itu pada Samudra. Samudra sudah tau persis bagaimana keadaan laki-laki di hadapannya itu, sekitar dua tahun laki-laki itu berusaha bertahan dari sakit leukimianya.
"Lagi-lagi gua penyebab Kyara nangis sampai ketiduran" Ujar Aby memperhatikan Kyara tertidur lelap di atas sofa.
"Seharusnya dia istirahat nyaman di kasur empuknya, bukan malah nangis sampai ketiduran di sofa keras itu" Lanjut Aby.
Ucapan Aby membawa jauh pikiran Samudra.
"Lo tau apa yang paling gua takuti?" Tanya Aby.
"Mati?" Jawab Samudra singkat.
Aby menggelengkan kepalanya "Awalnya gua takut mati, tapi makin kesini gua ngerasa makin ikhlas" Lanjut Aby.
"Gua bisa nerima, mungkin itu memang takdirnya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Samudra
Teen FictionSamudra Arkasana "Kalian nunggu gua matikan? Tunggu sebentar lagi, sedang diusahakan" Angkasa Nathan Wijaya "Kalian cuma berusaha buat gua tetap hidup, tanpa pernah bertanya apa alasan gua ingin terus hidup" Aurora Raza Derandra "Sesekali tanyaka...