Chapter 30

152 14 4
                                    

Aurora hanya pasrah mengikuti Samudra yang menyeretnya dengan kasar dia bahkan tidak peduli genggaman kuatnya menyakiti Aurora

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aurora hanya pasrah mengikuti Samudra yang menyeretnya dengan kasar dia bahkan tidak peduli genggaman kuatnya menyakiti Aurora.

"Pulang" Ujar Samudra singkat, kemudian meninggalkan Aurora.

Namun dengan sigap Aurora menahan tangan Samudra namun di tepis kasar oleh Samudra

"GUA TAU LO PASTI DATANG" Teriak Aurora berhasil menghentikan langkah Samudra.

"Berhenti berpura-pura seakan akan lo gak sayang sama gua, bukan cuma gua yang jatuh cinta sama lo, lo juga" Ujar Aurora berdiri dihadapan Samudra, penampilan laki-laki itu bisa dibilang sangat berantakan, Aurora bosa menebak dia sehabis latihan taekwondo.

"Berhenti bicara omong kosong Ra" Ujar Samudra.

"Gua tau selama ini lo selalu ngikutin gua, dan selalu mastiin gua selamat sampai rumah. Gua tau lo selalu berusaha buat jaga gua dari jauh. Gua tau semua susu coklat di dalam laci meja gua itu dari lo. Bahkan badut yang nyamperin gua waktu gua lagi sedih duduk di taman sendirian itu juga suruhan lo kan?"

"Kenapa lo lakuin semua itu, kalau lo sebenarnya lo gak jatuh cinta sama gua sa?"

"Kenapa lo bela-belain ke rumah gua malam-malam cuma karena lo tau gua takut padahal saat itu hujan deras, dan kenapa lo milih jagain gua di pos satpam malam itu" Ujar Aurora panjang lebar, dia mengetahui segalanya dia sudah muak dengan sikap Samudra yang membuatnya binggung itu.

"Karena gua masih nganggap lo sahabat gua Ra" Balas Samudra.

"Sahabat, fuck it" Aurora muak dengan segala alasan Samudra, tidak ada sahabat seperti mereka.

"Buktinya sekarang, kenapa lo ada disini. Sana lo pulang dengan siapapun dan ngapain gua malam ini bukan urusan lo" Ujar Aurora, kemudian melangkahkan kakinya kembali masuk ke bar itu.

Namun lagi-lagi, Samudra menariknya dengan kasar.

"Berhenti jadi murahan cuma karena cari perhatian dari gua" Nada Samudra Meninggi menatap tajam kearah Aurora.

Aurora terdiam sejenak, kemudian airmata jatuh beriringan dengan kedipan matanya. Dia kemudian mengusap lembut pipinya dan tersenyum tipis, seakan mencoba mengusir rasa sesak di dadanya.

"Semua yang gue lakuin cuma buat jaga janji gua aja buat nemenin lo. Gua lakuin itu karena lo sahabat gua Ra"

"Dan kelakuan lo belakangan ini, berharap gua cemburu?"

"Dibanding cemburu, gua rasa gua lebih merasa kasihan"

Runtuh sudah semua pertahanan Aurora mendengar setiap kata kasar dari Samudra, Samudra yang dulu Aurora percaya sebagai orang yang tidak akan pernah menyakitinya, justru sekarang dia menyakiti Aurora dengan sangat dalam.

Ujung SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang