Chapter 22

137 16 1
                                    

Samudra melajukan motor diatas rata-rata tidak peduli lebatnya hujan yang turun membasahi bumi, sehabis mengantarkan Aurora selamat sampai ke rumahnya, di tengah jalan jeff menghubunginya karena Angkasa dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadark...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samudra melajukan motor diatas rata-rata tidak peduli lebatnya hujan yang turun membasahi bumi, sehabis mengantarkan Aurora selamat sampai ke rumahnya, di tengah jalan jeff menghubunginya karena Angkasa dilarikan ke rumah sakit karena tidak sadarkan diri.

Sekarang motor miliknya sudah di parkirkan acak di depan ruang unit gawat darurat, beriringan dengan sebuah ambulan yang baru saja datang dan di sambut oleh para medis. Mata Samudra menangkap dengan jelas tubuh Angkasa yang tertidur lelap diatas bankar yang baru saja di keluarkan dari ambulan itu.
Samudra mempercepat langkahnya mengikuti bankar Angkasa " Bangun Asa, gua disini" Ujar Samudra sesaat sebelum suster menahan dirinya agar tidak masuk, keruangan itu.

"Maaf dilarang masuk, tunggu di sini ya dek" Ujar Suster sebelum akhirnya menutup pintu dan ikut bergabung.

Samudra menyandarkan kepalanya di depan pintu berwarna putih itu, Angkasa tidak pernah gagal membuatnya ketakutan.

"Bangun Asa, gua diluar nunggu lo" Ujar Samudra sedikit terhuyung, sebelum akhirnya dia duduk di kursi di samping ruangan itu.

Lima menit kemudian, Jeff diikuti Celio sampai sebenarnya tadi mereka mengikuti ambulan yang membawa Angkasa namun mereka tertinggal karena ambulannya terlalu cepat. Kini mereka mendekat kearah Samudra yang sudah duduk di depan ruang yang bisa di pastika Angkasa sekarang ada di ruangan itu.

"Minum dulu Sa" Ujar Celio memberi sebuah air pada Samudra.

Keadaan samudra sekarang tidak bisa di katakan baik-baik saja, dilihat dari luar saja orang-orang bisa tau kalau laki-laki tidak baik-baik saja. Bajunya basah kuyup, bahkan air dirambutnya masih menetes ke lantai rumah sakit.

"Lo punya handuk gak jeff" Ujar Celio pada Jeff, hanya di balas gelengan oleh Jeff.

"Jaket?" Tanya Celio sekali lagi.

"Ada tapi punya Angkasa"

"Kasih pinjam ke Samudra gih" Ujar Celio pada Jeff kemudian Jeff mengambil jaket Angkasa yang tertinggal di mobilnya.

Tidak lama akhirnya Jeff datang membawa jaket itu kemudian memberinya pada Celio" Sana lo yang kasih" Ujar Jeff.

Kemudian Celio dengan ragu memberikan jaket itu pada Samudra "Pake sa, baju lo basah kuyup" Ujar Celio duduk di kursi di samping Samudra diikuti oleh Jeff.

"Itu punya Angkasa" Jelas Celio.

"Jangan sampai lo ikut sakit, Angkasa butuh lo sekarang" Lanjut Celio memberanikan diri, sebenarnya dia tidak seakrab itu dengan Samudra. Tapi mendengar semua cerita Angkasa yang tidak ada habisnya menceritakan Samudra Celio sadar bukan cuma Angkasa yang sakit sekarang Samudra juga.

Ujung SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang