Kilas Balik Ujung Samudra
Ini terhitung sudah hampir enam bulan berlalu, Samudra tidak melanjutkan kuliahnya, Dia bekerja di beberapa restoran dan minimarket, untuk memenuhi kebutuhannya. Sekarang dia tinggal di sebuah kos-kosan setelah satu bulan bekerja dan merasa cukup untuk mengontrak Samudra keluar dari panti asuhan dia tidak ingin menambah tanggungan ibu panti.
Juan melangkahkan kakinya ke lapangan sekolah mereka dulu, tiba-tiba Samudra memintanya untuk datang. Juan mendapati Samudra mengiring bola basket itu ke dalam ring, namun tidak sesuai keinginan bola itu tidak masuk ke ring basket.
"Baru aja gua mau tepuk tangan" Ujar Juan, agar Samudra menyadari keberadaannya.
"Kirain lo gak berani datang" Ujar Samudra mengiring bola itu mendekat ke arah Juan.
"Cih, lo boleh sombong kalo taekwondo tapi kalau basket skill lo masih jauh di bawah gua" Balas Juan kemudian merebut bola basket itu dari Samudra. Kemudian mengiring bola itu dan jackpot bola basket itu masuk sempurna ke dalam ring basket itu.
Samudra tersenyum tipis, dia tidak membatah.
Juan mengambil bola basket itu, kemudian kembali mendekat ke arah Samudra.
"Yakin lo mau nantangin gua Sa?" Ujar Juan memberi bola itu pada Samudra.
"Iya" Jawab Samudra tanpa ragu.
Samudra merebut bola itu dan melemparnya kali ini lemparan Samudra tepat bola basket itu masuk ke dalam ring.
"Lo harus ngabulin satu permintaan gua kalau gua berhasil menang" Ujar Samudra.
"Kalau gua menang?" Tanya Juan.
"Gua bakal traktir, lo apa aja yang lo mau" Jawab Samudra.
"Oke deal" Ujar Juan, begitulah pertandingan itu dimulai. Juan tidak menaruh curiga kenapa tiba-tiba Samudra memintanya datang dan menantangnya seperti ini. Sampai akhirnya dia melihat Samudra begitu gigih memenangkan pertarungan ini. Bahkan Juan benci mengatakan bahwa dia sedikit kewalahan.
Satu point terakhir, jika Juan berhasil maka dia yang akan memenangkan pertadingan ini, tapi Juan tidak menyangka Samudra melompat menghalangi bola basket itu, membuatnya tersungkur keras.
"Anjing Sa" Umpat Juan dia cukup kaget.
"Seri" Ujar Samudra kembali berdiri, tidak peduli sikunya mengeluarkan darah.
"Ayo tambah, yang pertama kali dapat tiga point pemenangnya" Ujar Samudra.
Sebelum menyetujuinya, Juan menahan Samudra "Lo kenapa Sa? tangan lo luka lagian ini cuma permainan goblok"
"Iya gua tau" Ujar Samudra.
Juan benar-benar bingung kenapa Samudra begitu keras ingin mengalahkannya, jika Samudra melakukan sesuatu dengan begitu keras pasti ada alasan di baliknya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ujung Samudra
Roman pour AdolescentsSamudra Arkasana "Kalian nunggu gua matikan? Tunggu sebentar lagi, sedang diusahakan" Angkasa Nathan Wijaya "Kalian cuma berusaha buat gua tetap hidup, tanpa pernah bertanya apa alasan gua ingin terus hidup" Aurora Raza Derandra "Sesekali tanyaka...