Chapter 34

138 14 2
                                    

Dean memasuki ruangan rawat inap dengan membawa kantong makanan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dean memasuki ruangan rawat inap dengan membawa kantong makanan. Saat langkahnya masuk, ia melihat Gabriel tertidur di sofa di samping ranjang Aurora.

Dengan lembut, Dean duduk di samping Gabriel lalu membangunkannya, "Sayang, ayo bangun dulu. Kamu belum makan malam," ujarnya sambil mengusap rambut Gabriel.

Akhirnya, Gabriel terbangun dari tidurnya yang terganggu dan dengan enggan mulai memakan makanan yang baru saja dibeli oleh Dean. Mereka makan dengan tenang, sesekali Dean memberikan sedikit lauk kepada Gabriel. Hingga akhirnya, makanan mereka habis.

Tiba-tiba, terdengar suara Aurora yang tengah mengigau dan memanggil nama "Samudra", meskipun kali ini tidak terlalu jelas.

"Aku tidak mengenal Samudra, tapi sepertinya dia adalah orang penting dalam hidup Aurora," Ujar Kyara memperhatikan Aurora.

"Sangat" Ujar Dean.

Sebelum Gabriel sempat bertanya maksud ucapan Dean, pintu ruangan terbuka dan Kyara masuk membawa kopernya.

"Kyara?" Dean berdiri untuk memastikan.

"Kakak kenal Kyara?" tanya Gabriel yang juga ikut membantu Kyara masuk.

"Iya, Gua Kyara. Gua sepupu jauh dari Gabriel," jelas Kyara.

Setelah menjelaskan bahwa dia adalah sepupu jauh Gabriel, Kyara bercerita bahwa dia juga bertemu dengan Aurora di  acara pertunangan itu. Dia juga membatalkan penerbangannya malam ini dan kini dia berada disini.

Kyara kemudian berdiri dan memperhatikan Aurora yang masih tertidur lelap.

"Lebih baik lo gak menemui Aurora lagi Ky," ujar Dean sambil berdiri di samping Kyara.

"Gua perlu berbicara dengan Aurora," jawab Kyara sambil pergi meninggalkan ruangan.

Kyara memilih duduk di sebuah bangku yang terletak di sudut taman rumah sakit, membiarkan angin sepoi-sepoi melambaikan daun-daun pohon di sekitarnya. Sorot matanya terfokus pada jauh, tampaknya merenung dalam pikiran yang dalam

"Kalian benar-benar mirip" gumam Kyara, tatapannya terpaku pada pemandangan yang tak terlihat, seolah-olah dia melihat lebih dari sekadar sosok di hadapannya.

Flashback on.

Kyara memasuki ruang supermarket dengan langkah tergesa-gesa, mencari-cari keberadaan Samudra. Di sudut ruangan, pandangannya akhirnya menemukan sosok Samudra yang tengah sibuk mengangkat dan memindahkan barang-barang. Dengan langkah tegas, Kyara mendekati Samudra dan menarik kasar lengan Samudra, ekspresi kesal tergambar jelas di wajahnya, Bagaimana bisa Samudra tidak membiarkan dirinya beristirahat seminggu belakangan ini, dia menambah jam kerjanya. Bahkan tadi pagi dia sempat dibawa ke rumah sakit karena tiba-tiba pingsan dan lihat sekarang dia kembali bekerja menghiraukan dokter yang menyuruhnya beristirahat.

"Samudra berhenti, kenapa lo disini seharusnya sekarang lo di rumah sakit sa" Ujar Kyara menatap tajam Samudra dia benar-benar kesal.

Samudra membalas tatapan Kyara dengan senyuman lembut, mencoba meyakinkannya, "Gua sudah sembuh, Ky."

Ujung SamudraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang