- 25 -

131 16 32
                                    

✧༺🌹༻✧

"Aku masih menyimpan ini." Sara muncul dari balik pintu dengan sebotol wine dan bungkusan coklat. Suara riangnya memecah kecanggungan yang berpusat pada Amaia, padahal Raoul sudah berusaha memperbaiki suasana dengan mencoba mengajak ngobrol Hugo dan Mateo sambil mengingat masa-masa menyenangkan saat mereka remaja, tapi Mateo tampak tidak menikmati momen nostalgia mereka malam itu dan itu berpengaruh dengan atmosfer yang mengelilingi mereka.

"Bisa bantu aku Amaia?" Pinta Sara saat melihat sahabatnya duduk mematung di sisi Mateo.

"Si." Ujar Amaia cepat, seakan sudah menunggu-nunggu momen Sara meminta bantuannya agar ia bisa lepas dari rangkulan Mateo.

Bukannya Amaia tidak menyukainya, hanya saja ia merasa kontak fisik mereka yang itu agak berlebihan.

Sejak Mateo datang, lelaki itu menjadi begitu defensif. Setiap kali Amaia ingin pergi dan mencoba bersikap netral dihadapan mantan dan cinta pertamanya ini, ia selalu berakhir ditarik Mateo, dan Mateo selalu memiliki cara untuk menahan Amaia. Mulai dari mengajaknya bicara sampai menahan Amaia tetap disamping Mateo dengan merangkulnya.

Amaia membuka bungkusan coklat dari Sara. Di dalamnya terdapat keju Calabrasas yang mereka beli di Sunday Market minggu lalu. Amaia memotong kecil-kecil kejunya, lalu membagikan gelas berisi wine pada semua orang disana kecuali Hugo.

"Amaia, kau tidak memberikan gelas pada Hugo? Kau berhenti minum Hugo?" Tanya Raoul cepat.

"Tidak, aku masih minum. Tapi aku ada latihan besok."

Dan ia harus berkendara kembali ke apartemennya, Raoul.

Amaia ingin mengatakan itu, tapi berhasil menahan diri. Ia tak mau terlihat terlalu mengkhawtirkan Hugo saat ini. Terutama saat ia menjadi pusat perhatian.

"Ah ya, pertandinganmu juga besok malam kan?" Balas Raoul lagi.

"Yeah, jam delapan malam." Hugo mengambil sepotong keju dan menusuknya dengan tusuk gigi, "Mau menonton? Aku bisa menyiapkan tiket untuk kalian." Hugo melempar pandangan pada keempat orang lainnya, lalu berhenti di Amaia dan tersenyum kecil.

Sara langsung berpandangan dengan Raoul, mata wanita itu terbelalak dan bibirnya menganga lebar. Raoul juga sama kagetnya meski tidak sampai seperti Sara ekspresinya.

"Kau serius? Tentu saja kami mau." Balas Raoul cepat.

"Yeah, aku akan coba mengurusnya pada staff klubku." Ujar Hugo santai. "Jika kalian beruntung, aku mungkin masih bisa menemukan tiket VIP."

Sara mencicit kencang, dan melompat kecil di atas sofa sambil duduk. Sara bukanlah fans sepakbola, tapi ia tentu ingin menonton sepakbola bersama teman-temannya. Apalagi jika menontonnya gratis dan mendapatkan tempat duduk yang strategis.

Hugo tersenyum makin lebar saat melihat reaksi dua temannya. Selalu ada rasa bangga di hati Hugo setiap kali bisa mengatakan itu pada teman dekat atau keluarganya. Ia mungkin belum bermain untuk klub besar, dengan stadion mewah yang tak hanya memanjakan pemain tapi juga fans. Tapi baginya, ini sudah cukup. Ia yakin karirnya masih cukup panjang untuk bisa memberikan itu pada keluarga atau kerabatnya.

"Kalian menonton lah, aku mau menghabiskan waktu dengan Amaia." Ujar Mateo santai, ia melirik Amaia yang tampak menganga kaget di sebelahnya.

back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang