- 36 -

171 18 27
                                    

✧༺🌹༻✧

Amaia berjalan melewati lautan manusia dengan tangan Hugo bertengger di pinggangnya, mengarahkan Amaia agar tidak tersesar dan terjebak di dalam orang-orang yang berdansa di lantai dansa.

"Apa selalu sepadat ini?" Tanya Amaia saat mereka keluar dari kerumunan.

Hugo menarik pinggang Amaia lembut dan menunjuk ke arah tangga, keduanya pun menaiki tangga menuju area lounge VIP.

"Di malam akhir pekan biasanya lebih ramai dari ini." Hugo memindahkan tangannya lebih rendah ke pinggul Amaia saat ia berdiri satu anak tangga lebih rendah dari gadis itu.

"Ada siapa saja ngomong-ngomong?"

"Alexis, Nemanja, Joan dan Ivan."

"Oh, apa Paulina ikut juga?" Hugo diam sejenak, tampak berpikir, "Apa Paulina juga ada?" Ulang Amaia.

"Tidak, Paulina nyaris tak pernah ikut jika kami ke klub malam begini."

"Oh," Amaia menghentikan langkahnya, "Apa ini malamnya para lelaki? Kau yakin tidak apa-apa aku ikut?"

Hugo terkekeh, "Tentu saja tidak apa-apa, aku yang mengajakmu."

Amaia kembali melangkah di tangga, saat ia sampai matanya langsung tertuju pada seorang wanita yang duduk dipangkuan laki-laki dan tengah berciuman mesra. Amaia mengerjapkan matanya berkali-kali saking terkejut oleh adegan itu.

"Oh, Amaia kau ikut juga." Ujar lelaki bertubuh tinggi besar, ia bangkit dan memeluk Amaia, "Lama tak bertemu."

"Hola Nemanja." Lepas menyapa lelaki dengan aksen unik yang menyambutnya dengan senyum lebar, Amaia pun memandangi satu persatu lelaki yang duduk di sofa. Lelaki yang sebelumnya berciuman itu lalu dengan cepat menurunkan perempuan dari pangkuannya dan menatap ke arah Amaia.

"Shit." Desis lelaki itu saat matanya bertemu dengan mata Amaia.

Kekagetan tak hanya tergambar jelas di wajah lelaki itu, tapi juga di wajah Amaia.

"Umh, aku rasa aku melihat temanku di bawah tadi." Ujar Amaia, dengan cepat membalikkan tubuhnya meski Nemanja dan tangan besarnya tengah merangkulnya.

"Hei, tunggu." Hugo menahan tubuh Amaia cepat.

"Ini agak canggung, aku akan menunggu di bawah saja." bisik Amaia.

"Sebentar okay? aku tak akan lama." balas Hugo cepat.

Amaia mengangguk dan tersenyum pada Nemanja yang berdiri di sisi lain tubuhnya, "Sampai jumpa Nemanja."

Lelaki itu mengerutkan kening tapi melepaskan tangannya dari bahu Amaia. Amaia pun mulai menuruni tangga dengan langkah perlahan, sebelah tangannya memegang gelas dan tangan yang lain berpegangan pada tangga. Jantungnya berdegup cepat dan kepalanya mulai terasa ringan meski ia baru dua kali menyesap minumannya.

Suara musik yang cukup kencang kembali menyambut Amaia. Meski begitu ia masih bisa mendengar suara berbisik dari ruangan VIP yang baru saja ia tinggalkan. Amaia tak bisa dengan jelas menangkap kalimat apa yang mereka tukar disana, tapi ia ingin tau apa yang para lelaki itu bicarakan di atas. Terutama saat ia mengetahui Alexis berciuman mesra dengan seorang gadis dan gadis itu bukan Paulina.

back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang