✧༺🌹༻✧
"Sara dan Raoul baru saja pergi, mau menemaniku di luar?"
Amaia mengangguk dan tersenyum, ia bangkit dari kasur dan berjalan melewati pintu yang ditahan daunnya oleh Mateo.
Sementara, Mateo berjalan di belakang Amaia, kedua matanya menatap gaun yang dikenakan Amaia malam itu. Sebuah gaun bermotif garis kecil dan cardigan longgar yang bagian depannya tidak dikancing, terlihat sangat anggun, seksi, tapi tetap sopan.
Apa mereka baru saja pulang dari kencan? Atau baru ingin berangkat?
Tiba-tiba pemikiran itu muncul di dalam kepalanya setelah menyambungkan potongan-potongan adegan yang ia lihat. Amaia berpakaian rapih, Hugo juga, lalu keduanya berduaan di apartemen. Apalagi artinya jika bukan kencan?
Seketika Mateo diliputi rasa iri, lagi-lagi ia tertinggal selangkah di belakang Hugo. Seperti biasanya.
Selangkah? Ini rasanya seperti 100 langkah di belakang Hugo!
Mateo mengikuti Amaia dan berjalan di belakangnya menuju sofa, lalu keduanya duduk disana. Amaia dengan santai mengulurkan sebelah tangan sambil memegang remote ke arah tv
"Kau cantik sekali hari ini. Ada kencan dengan seseorang?"
"Aku baru pulang dari pesta."
"Dengan Hugo?" Potong Mateo langsung
"Uhum." Amaia mengangguk dengan santai, lalu tiba-tiba menoleh cepat ke arah Mateo seakan menyadari ada sesuatu yang salah dari jawabannya, meski ia sendiri tak yakin itu salah atau benar. Saat Amaia menyadari air muka lelaki di sampingnya berubah ia melanjutkan, "Salah satu anak dari rekan satu klub Hugo berulangtahun, mereka memesan kuenya padaku." Amaia kembali menatap tv, mencoba bersikap sesantai mungkin, karena saat ini ia sangat bingung dengan dirinya sendiri karena menjelaskan hal seperti itu pada Mateo.
Di satu sisi ia merasa tak perlu menjelaskan itu pada Mateo, tapi di sisi lain ia merasa harus menjelaskan itu mengingat bagaimana keduanya mengakhiri pertemuan mereka terakhir kali. Keduanya memang tidak terikat dalam satu hubungan, tapi Amaia merasa keduanya cukup dekat karena sempat berciuman.
Ah ya soal ciuman itu dan yang ia lakukan di lift.
Jantung Amaia berdegup cepat hanya dengan mengingat yang Mateo lakukan di lift, dan bukan jenis degupan yang Amaia inginkan mengingat ia tidak menyetujui apa yang Mateo lakukan saat itu.
"Jadi kau datang ke pesta itu dengan Hugo?" Ulang Mateo, mencoba mencari kejelasan mengenai apa yang terjadi antara gadis yang ia sukai dan mantannya.
"Tidak, bukan begitu-"
"Tapi kau bersama Hugo di pesta itu?"
"Ya-" Bibir Amaia yang terbuka seketika berhenti mengeluarkan suara. Ada rasa tak nyaman yang terasa aneh karena tak sekalipun di masa remajanya, Amaia pernah merasa tak nyaman di dekat Mateo.
Sementara Mateo menatapnya dengan tatapan yang tak dapat ditebak artinya oleh Amaia.
"Ka-kau lapar? Aku bisa buatkan makanan?" Kedua kaki kecil Amaia dengan cepat kembali turun ke lantai dan berjalan ke dapur.

KAMU SEDANG MEMBACA
back to you
RomanceKamu bisa saja jatuh cinta berulang kali, namun cinta pertama selalu mendapat tempat di hati. Benarkah? ataukah cinta pertama hanyalah sedikit kebodohan dan banyak rasa ingin tahu? ✧༺🌹༻✧ Setelah putus d...