H U G O
─── ・ 。゚☆: *. 🌹 .* :☆゚. ───Oh, aku sangat senang aku memutuskan untuk latihan hari ini dan tidak hanya tiduran saja di kasur, karena tubuhku terasa jauh lebih baik, begitu juga dengan flunya, kepalaku hanya sedikit sakit dan aku yakin akan sembuh dengan tidur siang yang cukup setelah makan siang. Dan mungkin sedikit dosis dari senyuman Amaia.
Atau mungkin aku bisa mencuri ciuman Amaia lagi? Ohh, itu akan langsung menyembuhkanku.
Tapi serius, kejadian tadi pagi saat aku menciumnya bukanlah sesuatu yang aku rencanakan. Itu sungguh-sungguh karena kebiasaan lama yang sulit dilepaskan.
Aku tengah mengenakan pakaian di ruang ganti saat seseorang menepuk bahuku, "David." sapaku saat melihat siapa yang menyapaku.
"Kau sudah baikan?"
"Yeah, syukurlah."
"Mau makan siang bersama? Clara dan Mariana akan ada disana."
Aku hanya tersenyum saat David menyebutkan nama kekasihnya bersama dengan nama gadis yang pernah ku ajak makan malam satu kali beberapa tahun lalu, di awal karirku sebelum memutuskan untuk mendekati Amaia. Gadis yang cantik dan tau cara menggunakan kecantikannya. Sayang aku merasa tidak cocok dengannya. Tidak ada yang salah dengan Mariana, ia gadis yang menyenangkan dan kami bersenang-senang di makan malam yang aku inisiasi itu, hanya saja ia bukan tipe wanita yang ingin aku bawa ke Santuxu dan aku kenalkan dengan kedua orangtuaku atau saudaraku. Setelah menolak untuk melanjutkan kesenangan yang kami nikmati di restauran ke apartemen mewahnya, aku akhirnya sampai pada pemikiran untuk berhenti bermain-main dan mulai membuat keluarga.
Dan satu-satunya wanita yang langsung muncul di dalam kepalaku saat membayangkan pernikahan dan keluarga adalah Amaia.
Umurku 20 tahun saat pertama kali mendekati Amaia, aku tau itu usia yang cukup muda untuk memikirkan soal pernikahan dan memiliki keluarga bagi seorang laki-laki, tapi aku bukan bekerja di perkantoran dimana usia produktifku akan sangat panjang dan usia pensiunku sangat jauh. Aku memilih karir menjadi pemain sepak bola dan dari yang aku tau, karir pemain sepak bola tidak panjang seperti pekerja kantoran. Aku harus terus berlatih dan beradaptasi dengan perubahan zaman yang juga mempengaruhi jenis permainan sepak bola, belum lagi pemain muda yang terus menerus muncul. Aku tidak hanya harus bersaing dengan pemain yang seumur denganku, tapi juga dengan pemain yang lebih muda dariku. Aku beruntung jika bisa terus bermain hingga usiaku mencapai akhir 30-an.
Selain itu, jika aku bisa langsung memiliki anak, bayangkan kemudahan yang bisa aku berikan pada anakku jika salah satu dari mereka memilih untuk menjadi pemain bola profesional juga sepertiku? Aku bisa memberikan semua kebutuhan yang dulu sangat sulit aku dapatkan.
"Tidak, aku ada janji dengan Amaia."
"Oh," Ujar David cepat. "Kau sudah mengonfirmasi foto itu pada Amaia? Maksudku apa itu benar dia?"
Aku tersenyum kecil dan mengangguk, "Ya, seperti yang aku bilang, aku mengenal lelaki itu, kami tumbuh bersama di Bilbao."
David menganggukkan kepalanya, "Aku sungguh kaget saat Clara mengirimkan link foto itu."
Sama David, Sama.
ku memasukkan sisa barang-barangku ke dalam tas latihan, "Ada beberapa orang yang mendapatkan banyak uang dengan mencoba mencari kesalahan kita."
KAMU SEDANG MEMBACA
back to you
RomanceKamu bisa saja jatuh cinta berulang kali, namun cinta pertama selalu mendapat tempat di hati. Benarkah? ataukah cinta pertama hanyalah sedikit kebodohan dan banyak rasa ingin tahu? ✧༺🌹༻✧ Setelah putus d...