- 30 -

142 17 10
                                    

✧༺🌹༻✧

Hugo tengah menatap ke arah teman-temannya yang bermain di lapangan hijau. Nyanyian yel-yel dari supporter tim yang bermain ke kandang klub terdengar sampai ke tempatnya duduk, dan itu membuat Hugo kesal. Bukan salah mereka, karena saat ini Sevilla tengah tertinggal satu gol di kandang mereka sendiri.

"Ayo David!" Teriak seorang pemain yang duduk di samping Hugo dengan aksen yang unik, lelaki itu berasal dari Serbia. Nemanja Gudelj. Ia meneriakkan nama rekan setimnya yang tengah membawa bola.

"Waktunya kurang dari 30 menit lagi." Ujar Hugo menatap jam digital besar di sudut kanan stadion.

"Nacho harus lebih jauh membawa bola ke depan." Rafael yang duduk di sisi lain Nemanja membalas.

"Defence-nya terlalu rapat." Balas Hugo pada kalimat Rafa sebelumnya.

Bola yang sebelumnya dibawa oleh David, berhasil dicuri oleh tim lawan. Tapi dengan cepat kembali dipotong oleh pemain muda Sevilla yang bermain untuk timnas Spanyol, Joan Jordan. Lalu Joan membawa ke area pertahanan lawan, mengirimkan umpan pada David kembali. David membawanya cepat, dan memberikan passing bolak-balik dengan Antoine. Pada umpan terakhir, Antoine menendang kencang dan bola pun melesat tinggi. Kiper lawan melompat tapi tak sanggup menahan arahnya bola, bola pun masuk ke gawang.

"GOOOOLLL!" Teriak Hugo dan teman-temannya. Mereka memberikan tepuk tangan dari kursi cadangan.

Seketika stadion kembali riuh dengan bertambahnya gol untuk tim kandang, yel-yel kebanggaan Sevilla kembali menggelora. Nama Antoine terdengar dari seluruh sudut Stadion.

Tiba-tiba asiaten pelatih mendekat pada kursi pemain cadangan, "Baillieu, lakukan pemanasan!" Perintahnya.

"Si, Senore." Ujar Hugo, ia menepuk bahu teman yang duduk di sampingnya sebagai tanda pamit dan menaikkan kedua kaus kakinya hingga tepat di bawah dengkul. Ia berjalan keluar dari kursi cadangan dan mulai melakukan pemanasan.

Seperti pertandingan lainnya. Beberapa menit sebelum pertandingan utama di mulai, biasanya Hugo dan teman-temannya berlatih ringan di lapangan, seperti latihan mengejar bola dan saling memberikan passing. Jadi sekarang Hugo hanya perlu melakukan pemanasan ringan saja.

Hugo memulainya dengan walking lunges, dan merasakan otot dari paha depannya tertarik, diikuti dengan heel kicks untuk mengendurkan otot belakang paha, dan beberapa gerakan lain agar kedua kakinya siap diajak berperang dan terhindar dari cedera. Kedua matanya terus menatap ke arah lapangan, mencoba membaca arah permainan sambil terus menggerakkan kaki.

Lalu terdengar lagu yang selalu dinyanyikan para fans setiap kali Sevilla bermain. Liriknya sangat menarik, nadanya yang cepat dikombinasikan dengan teriakan dari para penonton bisa membuat semangat para pemain kembali membara. Pelatih Sevilla, Emery Etxegoien, bahkan menyuruh seluruh pemain Sevilla untuk menghafalkan lagu ini. Dan karena nadanya memang menyenangkan, tak sulit mengingat lagu ini. Meski begitu, dulu, ia tetap menggunakan alasan 'menghafalkan lagu' untuk meminta bantuan Amaia sebagai orang Spanyol asli, mereka sedang di tahap awal pendekatan saat Hugo meminta bantuan Amaia dan Hugo merasa kegiatan itu bisa membuat keduanya lebih dekat. Dan benar saja, keduanya semakin dekat setelahnya. Amaia bahkan ikut menghafal lagunya dan mengkoreksi Hugo setiap kali lelaki itu melupakan satu atau dua penggal liriknya.

Sayang sekali ia tidak datang. Sebelum pertandingan di mulai, Hugo sempat menengok ke arah kursi yang ia belikan untuk teman-temannya dan Amaia tak ada disana. Juga Mateo.

back to youTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang