Bab 7

2.8K 133 0
                                    

Ada yang udah ada feeling kalo gus Hisyam tuh Hanan? Kalo ada, kalian yang cenayang atau aku yang kureng jago bikin plot twist ya🤔 Wkwkwk.

Happy reading besbiy💗
------

Ayasha menoleh, Ayasha terkejut tak percaya, ia mengerjapkan matanya beberapa kali, untuk meyakinkan apa yang ia lihat.

"Kak Hanan?" tanyanya seraya meyakinkan laki-laki yang berjarak tiga meter di hadapannya.

Laki-laki di hadapannya tersenyum manis dan hangat.
"Iya Ayasha, saya Hanan Hisyam Dhiyaulhaq" ucapnya.

Ayasha masih belum percaya dengan apa yang di hadapannya, ia menampar pipi, dan mencubit lengannya.

Hanan terkekeh melihat tingkah Ayasha.
"Kamu tidak mimpi Ayasha, saya Hanan" ucapnya lagi meyakinkan Ayasha.

Ayasha tersenyum senang, ia bertemu lagi dengan Hanan setelah bertahun-tahun tidak bertemu. Rasanya ia ingin melompat-lompat, tapi ia ingat harus menjaga image.
"Jadi, gus Hisyam itu kak Hanan?"

Hanan mengangguk dan tersenyum, hatinya sangat senang, sama dengan apa yang Ayasha rasakan sekarang.
"Apa kabar Ayasha Humaeera Rayzille?"

"Alhamdulillah, kabar Asha selalu baik, kak Hanan sendiri apa kabar?"

"Alhamdulillah, sama seperti kamu"

Ayasha tidak henti untuk merekahkan senyumnya.

"Kak Hanan, e-eh gus Hanan, Asha mau ke asrama ya"

Hanan mengangguk seraya meng-iyakan ucapan Ayasha.

"Ya sudah kalau begitu, Ayasha pamit, Assalamualaikum"

"Waalaikumussalam"

Ayasha melanjutkan langkahnya menuju asrama, ia meninggalkan Gus Hanan yang masih menatap punggung Ayasha kian menjauh, saat Ayasha ingin memasuki gerbang perbatasan Hanan masuk ke ndalem, tetapi saat itu juga Ayasha merasa ada yang memperhatikannya, ia hanya mematung di tempatnya.

"Khalwat itu dilarang oleh agama dan Allah, kamu berani-beraninya berkhalwat, di dekat ndalem pula, gak punya adab kamu?" sindir seseorang yang berada di belakang Ayasha.

Ayasha memutar bola matanya malas, ia mendengus kesal setelah ia mendengar suara seseorang yang beberapa jam lalu membuat ia kesal.

"Siapa yang berkhalwat?" tanya Ayasha tanpa membalikan tubuhnya.

Alzam menyeringai senyumnya.
"Kamu masih nanya siapa yang berkhalwat, hm?"

"Y-ya emang siapa"

"Ya kamu lah! Kamu bicara sama saya dengan membelakangi saya? Gak sopan" tukas Alzam.

"Siapa juga yang berkhalwat, toh di aula juga ada beberapa santriwan, terus juga ustadz ngapain merhatiin saya, ngapain juga saya harus bicara berhadapan sama ustadz, Ingat Gadhul bashar!" balas Ayasha tak mau kalah.

"Siapa juga yang merhatiin kamu? Siapa juga yang tidak menjaga gadhul bashar? Kan kamu bisa bicara dengan saya sambil menunduk!"

Skak...

"Terserah ustadz! Saya mau kembali ke asrama, Assalamualaikum"

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang