Tidur setelah shalat subuh dapat mendatangkan kefakiran bagi seseorang, sebab ia kehilangan kesempatan untuk membuka jalan bagi dirinya menjemput rezeki.
~ Ta'limul Muta'alim/ Fasl 13
Hayo siapa yang Ba'da subuh suka bobok lagi? 🙊
Happy reading, Besbiy 💕
💮
Lantunan ayat Al-Qur'an mengisi penjuru ruang shalat di rumah A kuadrat, selepas subuh mereka melakukan qiro'ah Al-Qur'an di sana seraya menunggu waktu Syuruq dan akan melaksankan shalat Isyraq. Ayasha menghentikan bacaan Al-Qur'annya, Ia menidurkan kepalanya di atas pangkuan Alzam. Alzam mengusap kepala Ayasha yang tertutup mukena yang masih Ia kenakan, "jangan tidur, Humaeera. Kamu masih ingat kan Bab 13 dalam kitab Ta'limul Muta'allim?" Alzam mengingatkan Ayasha yang hampir saja terlelap.
Ayasha segera membuka matanya kembali, "Astaghfirullah, untung aja kamu ingetin aku"
"Setelah shalat Isyraq kita sarapan di luar, yuk? Aku kepingin makan bubur ayam nih" ajak Alzam.
"Kamu ngidam, ya?" Ayasha menatap Alzam dengan tatapan intens.
"Mana ada, ngawur kamu" Ayasha terkekeh mendengar bantahan dari Alzam.
"Aku becanda, sayang"
"'Alam, habibati. Setelah sarapan kita survey ke Universitas Al-Muzaffar, mau?"
"Universitas islam?" Tanya Ayasha.
"Iya sayang"
"Emang ada prodi Baking and Pastry artnya di sana?" Tanya Ayasha memastikan, apakah jurusan yang Ia inginkan ada di Universitas tersebut? Pasalnya memang jarang ada prodi tersebut di Universitas Islam.
"Ada sayang, Faiq Dekan fakultas Ushuluddin di sana, kemarin lusa aku tanya sama beliau" jelas Alzam yang hanya di angguki oleh Ayasha.
"Faiq siapa, Mas?" Tanya Ayasha bingung.
"Teman aku sewaktu di Al-Ahgaff"
"Sebaya sama kamu?"
Alzam menggelengkan kepalanya,"Bisa di bilang beliau itu kakak tingkat ku, hebat ya? Di usia 30 tahun sudah menjadi Dekan, Maa syaa Allah"
"Tapi, lebih hebat suamiku, di usia 27 tahun sudah menjadi CEO di perusahaan ternama" Puji Ayasha pada Alzam.
"Aku cuma menjadi penerus Kakek aja, sayang. Seharusnya Papa Asyifa yang menjadi CEO, tapi om Syihab menolak, katanya pingin kerja yang lebih santai aja"
"COO santai dari mananya?" Ayasha sedikit heran dengan ucapan Alzam.
"Setidaknya, tanggung jawab COO tidak seberat tanggung jawab CEO"
"Tuhkan suami aku hebat banget, jadi makin cinta deh" Ayasha mengecup pipi Alzam, Alzam tak mampu menahan senyumnya.
"Sekarang sudah berani nyosor duluan, ya? Sudah mulai nakal nih istriku, aku nakalin lagi ah" Alzam tersenyum usil.
Ayasha mengalihkan pandangannya ke arah jendela di ruang shalat, matahari sudah mulai muncul dari ufuk timur.
"Mas mataharinya sudah mulai terbit, ayo kita mulai shalat isyraq" untung saja Ayasha bisa mengalihan rasa malunya.
"Istriku lucu banget kalau lagi menahan malu" goda Alzam seraya mencolek hidung Ayasha.
Ayasha mendesis, "buruan Mas, nanti mataharinya semakin tinggi"

KAMU SEDANG MEMBACA
I'm Here, Ayasha
Spiritual⚠️ FOLLOW SEBELUM BACA ⚠️ Ayasha Humaeera Rayzille, seorang gadis berusia delapan belas tahun. Ayasha adalah seorang gadis yang jarang mendapati kasih sayang, kehangatan, dan kelembutan dari sang Ayah, berbeda dengan adik kembarnya yang bernama Ayar...