Bab 39

1.9K 102 1
                                    

Seneng gak, gak jadi nunggu chapter 39 sampai 3 Minggu ke depan? Alhamdulillah, ada minggu tenang sebelum UTS. Jadi, aku sempetin buat nulis💃



Happy Reading, Besbiy💕

💮

Kicauan burung di atas rumah kedua pasutri ini menambah keributan di pagi hari. Pagi ini Ayasha memaksa untuk dirinya saja yang memasak, tetapi Alzam melarangnya karena sebelum pukul 8 pagi Ayasha harus sudah berada di kampus. Ayasha pasti akan melakukan semua itu dengan terburu-buru, hal tersebut akan membuat Ayasha lelah. Alzam tidak mau Ayasha kelelahan.

"Please Mas, aku mau masak sebentar aja. Aku pastiin gak buat aku capek" mohon Ayasha.

Alzam menghela nafasnya, "ya sudah, kamu masak, masak yang simpel aja"

"Iya Mas Alzam"

"Apa aja yang harus kamu siapkan buat kuliah? Biar aku yang siapkan" tanya dan tawar Alzam.

"Biar aku aja, Mas. Kamu siap-siap buat kerja aja" jawab Ayasha seraya mengambil dua butir telur di lemari pendingin.

"Kalau gitu biar aku yang masak" ancam Alzam.

Ayasha berdecak, "ck, mainnya ancaman"

"Aku gak mau istri aku kelelahan nantinya. Jadi, apa saja yang harus aku siapkan?" ucap Alzam seraya memeluk Ayasha dari belakang.

"Outfit, hari ini aku mau pakai pakaian bernuansa coklat. Tapi, aku mau pakai tas hitam. Isi tas itu dengan, binder biru, dompet, ipad, pencil case, sunscreen, liptint." Titah Ayasha

"Baik, ada lagi tuan putri?"

"Ah iya, appron. Tolong ambil appronnya  di laci meja belajar aku, hari ini ada praktik baking" titah Ayasha lagi.

"Ada lagi, sayang?" Tanya Alzam, Ia ingin memastikan tidak ada barang yang tertinggal.

"Sudah tidak ada, sayang"

"Baik, akan ku siapkan semuanya, Istriku"

"Terima kasih, suamiku"

"Sama-sama, Zawjatii"

Alzam bergegas menaiki anak tangga untuk menuju kamar mereka. Alzam membuka lemari pakaian, Ia memilih pakaian sesuai instruksi Ayasha. Alzam mencoba mencocokkan gamis dan hijab yang Ia ambil dengan cara menyandingkannya. Dirasa cocok Alzam menaruh pakaian tersebut di atas ranjang.

Kini Ia berpindah ke meja belajar Ayasha, Ia mengambil tas hitam terlebih dahulu. Alzam mulai memasukkan barang-barang yang Ayasha sebutkan tadi. Saat keperluan Ayasha sudah siap dan Alzam ingin kembali menemani Ayasha di dapur. Namun matanya melirik ke arah ponsel Ayasha yang sedari tadi berdenting dan menyala menandai adanya pesan masuk.

Alzam melihat siapa pengirim pesan tersebut, saat Ia tahu ternyata pengirim pesan tersebut seorang ikhwan Alzam membuka ponsel Ayasha dan membuka room chatnya. Alzam mulai mengirimkan pesan suara, dan mengetikkan sesuatu di layar ponsel Ayasha. Dirasa puas melayani ikhwan yang berusaha mendekati istrinya, barulah Alzam turun ke bawah untuk menemani Ayasha.

"Hai sayang, sudah selesai masaknya?" Tanya Alzam saat sudah berada di area dapur.

"Sudah sayang, kamu sudah selesai siapin keperluan aku?"

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang