Bab 47

815 59 3
                                    

🌠Jangan lupa baca chat story, biar afdhol🌠



Happy reading, Besbiey💓

💮

Ting...
Bunyi oven berdenting menandakan kue yang di dalamnya sudah matang. Ayasha membuka oven tersebut, lalu mengeluarkan kue berukuran kecil dari sana. Ayasha menaruh kue tersebut di atas lazy susan lalu mengambil butter krim yang sudah Ia siapkan selagi Ia menunggu kuenya matang.

Ayasha mulai menghias kue yang Ia buat, Ia menaruh butter krim berwarna putih di sisi kue dan berwarna merah di atas, lalu mengoleskannya secara merata. Ia mulai menuliskan text "Happy 4th Anniversary" di atas kue. Ya, kue tersebut memang untuk hari pernikahannya yang ke empat tahun dengan Alzam. Ia juga sudah mempersiapkan rencana di hari jadi pernikahannya, Ia ingin memakai piyama couple seraya menonton film bersama melalui proyektor. Biasanya, Alzam selalu menyiapkan kejutan untuknya saat hari jadi pernikahannya, namun tahun ini Ayasha hanya ingin merayakannya kecil-kecilan di rumah saja.

Kurang lebih 2 jam Ayasha menyelesaikan kue yang dibuatnya, setelah kue tersebut sudah terlihat cantik Ia menaruh kue tersebut di lemari pendingin. Usai membuat kue Ia merapikan dapur serta mencuci alat-alat yang tadi Ia gunakan untuk membuat kue. Urusannya di dapur sudah selesai, Ia memutuskan untuk pergi ke kamar lalu melaksanakan shalat zuhur. Shalat zuhur telah dilaksanakan, Ayasha merebahkan dirinya di atas sajadah yang tergelar.

Ayasha menatap langit-langit kamarnya seraya memikirkan pakaian apa yang akan Ia kenakan untuk bertemu dengan teman-temannya. Ayasha beranjak menghampiri lemarinya, lalu memulai memilih pakaian yang akan Ia kenakan. Usai memilih pakaian, Ayasha kembali merebahkan diri di atas ranjang seraya mengusap-usapkan kakinya pada sprei yang terpasang.

Ayasha masih menikmati lembutnya sprei dengan kakinya tiba-tiba terkesiap, Ia lupa bahwa dirinya belum izin dengan Alzam. Dengan cepat Ia meraih ponselnya yang ada di atas nakas. Ayasha mulai mengirimkan beberapa pesan untuk Alzam, tak lama pesan tersebut terbalas. Di dalam ruang pesan tersebut Alzam mengizinkan Ayasha pergi dengan teman-temannya.

Janji bertemu dengan teman-temannya adalah pukul 3 sore, namun pada pukul 2 siang Soya telah menjemputnya. Ayasha yang berada di kamar segera turun ke bawah, karena Soya terus menerus memainkan bel rumahnya. Ayasha membukakan pintu untuk Soya, saat wajah Soya muncul di hadapannya Ayasha memasang wajah yang sangat masam.

"Berisik, Soy, ganggu tetangga" cibir Ayasha.

"Yeu ganggu tetangga katanya. Emangnya lo pasang speaker bel rumah lo di setiap rumah tetangga lo?" Gerutu Soya.

"Shttt, diem, buruan masuk"

Soya berdecak, Ia baru sadar melihat Ayasha yang masih mengenakan pakaian santai, "bisa-bisanya masih pake baju santai, siap-siap sana!"

"Kamu yang datangnya terlalu cepat! Orang masih mau nyantai udah datang aja, lagi pula ini masih jam 2" cerca Ayasha seraya menaiki anak tangga yang diikuti oleh Soya di belakangnya.

"Kalau gue jemput lo nantian, pasti sampai starlight bisa jam 4" ujar Soya.

"Eh? Aku kalau siap-siap gak pernah selama itu"

"Halah, semua cewek tuh sama, Sha. Harus dandan dulu, apalagi kalau buat alis, pasti memakan banyak waktu"

"Aku kan gak perlu buat alis, alisku sudah tebal dan berbentuk" ucap Ayasha sedikit memberi kesan pamer pada Soya yang memiliki alis tipis.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang