Bab 29

2.7K 148 28
                                    

Hallo besbiy, luv!!!
Happy reading, yaa💕

💮

Hujan mengguyur kota Jakarta bagian selatan sedari tadi siang. Ayasha bergulung di dalam selimut setelah shalat dzuhur tadi, saat adzan ashar berkumandang barulah Ia keluar dari gulungan tersebut. Usai melaksanakan shalat ashar di otaknya terbesit untuk memasak mie instan, Ayasha menuju dapur yang berada di bawah. Ia mencari mie instan kesana kemari yang di sembunyikan oleh suaminya.

Akhirnya Ia menemukan barang yang disembunyikan oleh Alzam, Ayasha mulai memasaknya dan memasuki telur juga ke dalam panci tersebut. Mie instan yang Ia masak kini sudah matang, sebelum menyantapnya Ayasha menambahkan sedikit saus sambal. Baru saja Ayasha ingin memasukkan sendok kedalam mulutnya ponsel yang berada di sebelahnya berdenting menandakan adanya pesan masuk dari Alzam. Ayasha membalas pesan tersebut seraya makan mie instan.

Mie instan disantapnya sampai ludes, Ayasha mencuci mangkuk yang tadi Ia pakai lalu kembali menuju kamarnya untuk bersiap-siap ke ndalem. Ummi Fatimah menyuruhnya untuk datang kesana dan Ayasha meminta untuk memasak sup ayam bersama. Ayasha mengintip kondisi di luar dari jendela, syukurlah hujannya sudah berhenti, jadi Ia tak payah membawa payung.

Ayasha mengunci pintu rumahnya lalu berjalan menuju ndalem yang tak jauh dari rumahnya. Ayasha berjalan hati-hati karena Ia takut dengan chat yang Ia sampaikan pada Ummi Fatimah.
(Mungkin yang sudah baca Chat Storynya sudah tau apa yang diketik Ayasha di sana).

Ayasha sudah berada di area pesantren, kedatangannya disegani oleh santriwan yang melihatnya. Ya, area ndalem memang tak jauh dari asrama santriwan, siapapun yang ingin ke ndalem harus melewati asrama santriwan. Sesampainya di ndalem Ayasha mengetuk pintu ndalem dengan sopan, tak berselang lama pintu tersebut terbuka terdapat anak lelaki berusia 6 tahun di sana.

"Assalamualaikum, eh ada Zafran" salam Ayasha lalu mencium Zafran yang sudah menunggunya sedari tadi tanpa sepengetahuannya.

"Waalaikumussalam Amah, Amah datangnya lama banget, Zaf udah tunggu dari tadi tau" ujar Zafran seraya menggembungkan pipinya.

"Oh ya? Maaf Zaf, Amah gak tau kalau Zaf kesini juga, Zaf kesini sama Ummi dan Abi?"

"Iya Amah, ayo kita masuk, mereka sudah menunggu Amah" Zafran menarik lengan Ayasha untuk menuntunnya ke ruang keluarga.

Ternyata di ruang keluarga sudah ada kedua mertuanya, kedua kakak iparnya, dan adik iparnya. Ayasha kembali mengucapakan salam dan menyalami orang yang berada di sana, kecuali adik iparnya yang malah sebaliknya.

"Akhirnya yang di tunggu sudah datang" ucap kyai Umar.

"Maaf ya, Asha sudah membuat semuanya menunggu" ujar Ayasha dengan perasaan yang merasa salah.

"Gak apa-apa, Sha, kita aja baru datang kok" celetuk Fahra kakak Ipar Alzam dan Ayasha, ibu dari Zafran.

"Lho, katanya sudah ada yang menunggu Amah dari tadi" sindir Ayasha pada Zafran. Sedangkan yang di sindirnya hanya memamerkan giginya saja.

"Asha sudah makan, nak?" Tanya Ummi Fatimah.

"Sudah Ummi, tadi sebelum kesini Asha makan mie instan" jawab Ayasha.

"Wahhh, mantap betul makan mie instan pas ujan. Mi, mau mie, mi" imbuh Ulya adik perempuan Alzam yang berusia 15 tahun.

"Besok saja, sekarang ummi, Kak Asha, dan Kak Fahra mau masak sup ayam dan Ayam goreng, kamu suka, kan?" Bujuk ummi Fatimah.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang