Bab 22

3.1K 151 5
                                    

Minal aidin wal faidzin, Besbiy🙏🏻
Maaf ya, aku baru up, bcs aku need healing🤭 Btw dapat banyak gak uang THRnya? Wkwk.

Happy reading, Besbiy💕

💮

Sapuan lembut di pipi Ayasha membuatnya sedikit terganggu. Ayasha menggeliat kecil, perlahan ia membuka matanya. Saat sudah matanya sudah terbuka dengan sempurna, ia terlonjak kaget saat melihat laki-laki di hadapannya,
"Ustadz Alzam ngapain di sini? Mau macem-macemin aku, Iya?" Tanya Ayasha dengan nada yang sedikit meninggi.

"Astagh—" ucapan Alzam terpotong karena Ayasha memekik memanggil bundanya.

"Bundaaaaaaa, tolongggg. Ada laki-laki mesum, pedofil yang mau serang Asha"

"Ayasha, dengar kan saya dulu" ujar Alzam seraya mengusap bahu Ayasha.

"Diam! Jangan sentuh saya" ucap Ayasha dengan nada tegas, "Bundaaaa, tolong" pekik Ayasha sekali lagi.

Amira yang kebetulan tengah merapikan kamar Ayara, karena kamar Ayara akan kembali di isi oleh seseorang. Ralat, dua orang.  Mendengar Ayasha memekik Ia langsung lari tergopoh-gopoh seraya mengetuk pintu, "Asha, kenapa nak?" Tanya Amira di balik pintu.

"Masuk bund, tolong Asha" jawab Ayasha dari dalam kamarnya.

Amira membuka pintu kamar Ayasha dengan ragu, "subuh-subuh teriak minta tolong, kenapa sih? Itu ada suami kamu, kenapa minta tolong sama bunda?!" Desis Amira seraya memutar bola matanya malas.

"S-suami?" Tanya Ayasha gugup, Amira berdecak, "lupa tah kalau sudah menikah? Lihat, ada cincin di jari manis kamu" tukas Amira seraya keluar dari kamar Ayasha.

Ayasha menenggelamkan dirinya ke dalam selimut, Alzam terkekeh melihat tingkah Ayasha. Malu, yang Ayasha rasakan saat ini, bagaimana bisa ia lupa kalau dirinya sudah menikah? Alzam berusaha membuka selimut dari tubuh Ayasha, tetapi Ayasha menggenggam selimut tersebut dengan kuat.

"Hei, kok masuk kedalam selimut lagi? Ayo kita shalat subuh" ajak Alzam seraya mengusap lengan Ayasha yang tertutup selimut.

"M-mas duluan aja" jawab Ayasha.

"Kenapa masih malu ya, hm?" Goda Alzam.

"Nggak kok" Ayasha membuka selimutnya dan bergegas mengambil wudhu.

"Nah gitu dong, masa udah ada imam masih mau shalat masing-masing" ujar Alzam sebelum Ayasha benar-benar masuk ke dalam kamar mandi.

Alzam menggelar dua sajadah untuk dirinya dan Ayasha. Ayasha keluar dari kamar mandi lalu memakai mukenanya. Sebelum melaksanakan shalat subuh keduanya memilih untuk shalat sunnah fajar terlebih dahulu. Setelah usai melaksanakan shalat sunnah di lanjut dengan shalat subuh, tentu Alzam lah yang menjadi imam. Usai shalat subuh, Ayasha dan Alzam menyerukan beberapa doa, lalu mereka berdzikir.

Saat waktu Syurq Ayasha menggunakan waktunya untuk murojaah pada Alzam. Cacing di perut Ayasha tengah demo dan mengeluarkan bunyi dari sana. Ayasha memamerkan deretan giginya, Alzam mengelus pucuk kepala Ayasha, "yuk turun kebawah, kita buat sarapan" ajak Alzam seraya merangkul bahu Ayasha.

"Buat apa ya enaknya? Nasi goreng udah bosan" tanya Ayasha.

"Buat pancake blueberry saja, sepertinya enak" jawab Alzam.

"Good idea"

💐💐💐

Ayasha dan Alzam menikmati beberapa camilan di ruang tv, mereka menonton film action bersama. Tak lama Amira datang dan ikut bergabung di sana, "Asha, hari ini kamu akan tinggal bersama Alzam di rumah miliknya" ujar Amira yang membuat aktivitas Ayasha terhenti.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang