Bab 48

868 70 3
                                    

Happy Reading, besbiey💓


💮

Sejak kejadian semalam Ayasha masih mendiami Alzam. Setiap Alzam bertanya padanya, Ia hanya menjawab singkat seadanya. Ini pertama kalinya Alzam didiamkan oleh Ayasha. Sungguh, situasi saat ini sangat menyeramkan. Alzam berusaha membujuk Ayasha, namun target juga berusaha untuk tidak menghiraukannya. Alzam tak kehabisan ide, Ia baru saja menemukan ide baru.

"Sayang, kita sarapan nasi uduk bu Iyam, yuk? Kita sarapan nasi uduknya pakai toping yang banyak, mau?" Nasi uduk bu Iyam adalah favorit Ayasha, Alzam pikir tawarannya kali ini akan disetujui.

Ayasha menggelengkan kepalanya lalu pergi meninggalkan Alzam di dalam kamar, Ia pergi menuju dapur. Alzam mengikuti langkah Ayasha, kemana pun Ayasha melangkah, Ia pasti akan membuntutinya. Ayasha merasa risi langkahnya selalu diikuti oleh Alzam menoleh ke belakang dan memberikan tatapan dingin pada Alzam.

"Kamu mau buat sarapan? Aku beliin nasi uduk aja, ya?" Alzam kembali menawarkan nasi uduk pada Ayasha

Meskipun Ayasha tidak menjawabnya Alzam akan tetap pergi untuk membeli nasi uduk Bu Iyam. Alzam mengeluarkan sepeda motor miliknya, lalu memanaskan mesinnya sebentar, barulah Ia melajukan sepeda motonya.

Sementara itu, sejak Alzam keluar untuk membeli nasi uduk, Ayasha kembali ke dalam kamar. Ia bersiap-siap untuk pergi ke kampus untuk memberikan laporan tugas akhir miliknya kepada dosen pembimbing. Dirinya sudah, Ia mengirimkan beberapa pesan pada Liova dan meminta Liova untuk segera menjemputnya.

Sebelum benar-benar pergi, Ayasha menuliskan sesuatu dalam secarik kertas dan menaruhnya di meja makan.

Tepat setelah Ia menaruh kertas tersebut di meja makan Liova datang untuk menjemputnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tepat setelah Ia menaruh kertas tersebut di meja makan Liova datang untuk menjemputnya. Ayasha segera bergegas keluar dan masuk ke dalam mobil Liova.

Sebelum Ayasha benar-benar masuk ke dalam mobil, Alzam melihatnya dari jarak yang tidak terlalu jauh. Tatapan Alzam menjadi sendu saat melihat Ayasha yang pergi tanpa berpamitan dengannya. Alzam memarkirkan sepeda motornya di tempat semula, lalu masuk ke dalam rumah. Ia menaruh dua bungkus nasi uduk yang Ia beli di meja makan, saat itu juga Alzam melihat secarik kertas yang Ayasha tulis tadi.

Nafsu makannya sudah hilang, jadi Ia memilih untuk bersiap-siap untuk berangkat kerja saja. Saat masuk ke dalam kamar, Alzam tersenyum tipis kala melihat di sudut tempat tidur terdapat pakaian kerja yang sudah disiapkan oleh Ayasha.

Alzam menarik laci yang berada di meja rias Ayasha, Ia ingin mengambil jam tangan miliknya yang sempat Ia taruh di sana. Tak hanya jam tangan yang Ia temukan, Ia juga menemukan sebuah note yang tertempel di sana. Di dalam note tersebut tertulis.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang