Bab 24

2.8K 144 2
                                    

Maaf, sudah PHP kemarin😌🙏🏻 Aku tau kok readers aku pengertian, kalian maafin aku gak?

Happy reading, Besbiy💕

💮

Aroma harum masakan tercium saat Ayasha menuruni anak tangga. Ayasha melihat ke sekeliling rumahnya yang terlihat sangat rapi dan bersih, Ayasha menyusuri halaman depan rumah sampai halaman belakang. Di halaman belakang terdapat pakaian yang sudah terjemur. Ayasha kembali masuk ke dalam dan bergegas pergi menuju dapur, terdapat Alzam yang tengah menyicipi sesendok makanan yang Ia masak.

"Mas" panggil Ayasha, Alzam menoleh ke arah sumber suara, "eh udah bangun, sayang?" Pertanyaan itu hanya di angguki oleh Ayasha.

"Kamu beres-beres rumah sendirian?" Tanya Ayasha dengan suara parau khas baru bangun tidur.

"Iya sayang, kenapa?" Tanya Alzam seraya mengecup kening Ayasha.

"Kamu kenapa gak bangunin aku? Aku kan jadi gak enak sama kamu" Ayasha menengadahkan kepalanya ke arah Alzam dan pandangan mereka bersatu di sana.

"Kepala kamu masih sakit, gak mungkin aku bangunin kamu untuk beresin rumah, seharusnya juga membereskan rumah itu bukan kewajiban istri. Apa aku cari art aja ya?" "Gak usah mas, Asha bisa membereskan rumah sendiri" jawab Ayasha.

"Eh, tidak ada yang membereskan rumah sendiri, kita membereskan rumah bersama, ya?" 
"kepalanya masih sakit?" Sambungnya Alzam

"Iya, nanti kita beres-beresnya bareng-bareng. Kepalaku masih
sedikit sakit"

"Yaudah, yuk sarapan habis itu minum obat" ajak Alzam seraya merangkul Ayasha menuju meja makan. Alzam menarik salah satu kursi untuk Ayasha duduk di sana, Ia juga menyendokkan bubur ayam untuk Ayasha.

"Aku suapi, ya? Aaa sayang" Alzam menyodorkan sesendok berisikan bubur.

"Asha makan sendiri aja, Mas. Mas juga kan mau sarapan"  Ayasha menahan sendok yang berada di depan mulutnya.

"Gak apa-apa, Mas bisa nanti. Mas suapin, gak ada penolakan" ucap Alzam sedikit memaksa.

"Ck, pemaksaan terhadap istri" decak Ayasha seraya memutar bola matanya.

Mau tak mau Ayasha menerima suapan dari Alzam, suapan pertama membuat Ayasha terkejut dengan rasa bubur ayam buatan Alzam. Ayasha menggelengkan kepalanya ke kanan lalu ke kiri, reaksi Ayasha membuat Alzam bingung.

Alzam mengerutkan keningnya, "kamu kenapa, hm?" Tanya Alzam lembut.

"Ini adalah rasa bubur ayam terenak yang pernah aku coba" jawab Ayasha antusias.

"Pasti dong, soalnya ada bumbu rahasia"

"Apa tuh? Kasih tau dong bumbu rahasianya" tanya Ayasha penasaran.

"Bumbu cinta dari Alzam untuk Ayasha seorang" goda Alzam seraya memainkan kedua alisnya.

Pipi Ayasha bersemu merah bak kepiting rebus, "yeu, ngegembel nih ceritanya"

"Ngegombal sayang" Alzam membenarkan ucapan Ayasha.

"Oh, iya kah?" Tanya Ayasha seraya menatap wajah Alzam, Alzam hanya mengangguk seraya tersenyum manis.

"Kalau aku masak juga pakai bumbu cinta dari Ayasha untuk Alzam seorang" lanjut Ayasha seraya mencolek pipi Alzam.

"Memangnya kamu sudah cinta sama aku?" Tanya Alzam, Ayasha menunjukan wajahnya seolah tengah berfikir, sedangkan Alzam tengah menyerukan berbagai doa di dalam hatinya. 

"Sudah atau belum, ya?"
"Yo ndak tau" jawab Alzam santai, padahal di dalam hatinya tengah ketar ketir, Ia khawatir dengan jawaban Ayasha.

"Sudah dong, masa aku gak cinta sama suami sendiri" jawaban Ayasha membuat hati Alzam jedag-jedug.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang