Bab 25

3.1K 142 2
                                    

Hallo Besbiy 💕, akhirnya kita bertemu lagi. Karena aku ada janji sama diriku sendiri kalau dalam minggu ini aku mau up 2x. 

Happy reading, Besbiy 💕

💮

Kedua pasutri ini tengah sibuk mengemasi barang-barang, tadi hanya Alzam yang mengemasi barang-barang yang akan dibawa untuk honeymoon nanti. Tetapi Ayasha kekeh ingin ikut membantu mengemasi, Alzam mengambil beberapa plastik vacum untuk pakaian dan memasukan pakaian kedalamnya.

Sedangkan Ayasha mengambil beberapa perlengkapan mandi serta skincare dan make-up miliknya. Dirasa semua barang yang akan dibawa sudah terkemas Alzam mengajak Ayasha untuk tidur, karena besok pukul 03:45 mereka akant berangkat ke Bandara dan kemungkinan  pesawat yang akan mereka tumpangi, terbang pukul 05:00.

"Ay, we're sleep, right now'' titah Alzam yang sudah bersandar di kepala ranjang.

"wait me, later"  ujar Ayasha yang masih memanikan ponselnya di depan meja riasnya.

Ayasha berjalan menghampiri Alzam dan membaringkan tubuhya di sebelah Alzam. Alzam merengkuh tubuh Ayasha membuat Ayasha bersandar di dada bidangnya. Alzam mengelus rambut hitam milik Ayasha sampai membuat si empu tertidur didekapannya.

Dengkuran halus milik Ayasha terdengar oleh Alzam, "Masyaa Allah, Zaujatii jamiilah jiddan. Uhibbuki fii kulli lahdzotin tamuuru fii hayatii" Memandangi wajah teduh Ayasha membuatnya semakin jatuh cinta berkali-kali lipat, Alzam mengecup kening dan pipi Ayasha membuat Ayasha sedikit terganggu. 

"Tusbihi 'alaa khayr Yaa Zaujatii, sa'atani bik aw'uhibbuk hatta yatawaqaf 'anfasi"

(Masyaa Allah, istriku sangat cantik. Aku akan mencintaimu sepanjang waktu dalam hidupku)

(Tidurlah istriku, aku akan menjaga dan mencintaimu sampai nafasku terhenti)

💐💐💐

Masih dalam keadaan mengantuk Ayasha berjalan gontai seraya menautkan lengannya pada lengan Alzam. Adzan subuh berkumandang, Ayasha dan Alzam menyempatkan shalat subuh di Bandara, seseorang mengumandangkan Iqamah.

Beberapa wanita di samping Ayasha berjinjit dan melirik ke area ikhwan.

"eh, cowok yang ganteng tadi jadi imam ternyata" celetuk salah satu wanita berrambut merah.
"masa sih?" tanya wanita berkacamata penasaran, "idaman banget, anjir" ujar wanita bertahi lalat di hidung.

Ayasha merasa risi dengan sikap wanita-wanita yang ada di sekitarnya ini, "Afwan mbak, tolong jangan berisik, mengganggu jamaah yang lain" tegur Ayasha, ketiga wanita tersebut menatap sinis ke arah Ayasha. 

Allahu Akbar...  

Ayasha membelalakkan matanya saat mendengar takbir sang imam, suara itu adalah suara suaminya, Alzam. Jadi, barusan ketiga wanita itu tengah memuji suaminya?
Ayasha mendengus kesal, "dasar cewek lenjeh" batin Ayasha sebelum memulai shalatnya.

Setelah shalat Alzam menunggu Ayasha di depan area ikhwan, ketiga wanita resek tadi heboh saat melihat Alzam yang tengah menunggu Ayasha seraya memainkan ponselnya. Ayasha keluar dari sana, Alzam langsung bergegas menghampiri Ayasha, pastinya Alzam melewati ketiga wanita tersebut. Alzam merangkul  pinggang Ayasha dengan erat di hadapan ketiga wanita tersebut,

"laki-laki yang mbak-mbaknya puji tadi, suami saya. Dan ini orangnya"  Ayasha menyandarkan kepalanya di bahu Alzam membuat ketiga wanita ini menggeram.

"yuk sayang, sebentar lagi pesawatnya take off" ajak Alzam yang masih merangkul pinggang ramping Ayasha

"semisal itu cowok belum nikah, kayaknya juga gak bakal mau sama kita" tukas si kacamata.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang