Bab 27

2.4K 115 3
                                    

Menikah denganmu, menafkahimu lalu membahagiakanmu hingga menua bersama adalah harapan terbesarku pada-Nya  . 

༄ Alzam Fakhri Syakieb

Happy reading, Besbiy luv💕

💮

Sinar matahari pagi hari memancarkan cahaya pada tubuh Ayara yang masih terlelap di tepi pantai. Merasa pancaran sinar matahari tersebut mengganggu ketenangan pada tidurnya, Ayara memilih untuk bangun dari tidurnya.

Ayara mengucekkan   matanya lalu merenggangkan tubuhnya yang terasa remuk setelah tidur di atas pasir. Ayara merasakan adanya deru nafas di sebelahnya membuat Ia menoleh. Ayara mendelik, Ia segera menggeser tubuhnya seraya bersiap-siap untuk kabur dari sana.

"Lepas!" Ayara menepis tangan Hanan yang tengah mencekal pergelangan tangannya.

"Ayara, maafkan saya" ucap Hanan dengan wajah seolah tengah memohon.

"Gak usah minta maaf kalau gak ikhlas, gak usah minta maaf kalau masih mengulangi kesalahan yang sama!" Tegas Ayara.

"Ayara, saya benar-benar minta maaf sama kamu. Saya janji, saya akan memperbaiki semuanya"

"Basi! Semua omongan kamu itu gak ada yang bisa dipegang, saya tau kok kamu bersikap lembut seperti ini karna ingin mendapatkan hak dari saya, kan?! Sampai kapanpun saya gak akan memberikan hak saya ke kamu!" Ucap Ayara dingin.

"Ayara, menolak ajakan suami itu dosa, bahkan dosanya akan mengalir sampai subuh, kamu mau?" Hanan mencoba meraih tangan Ayara.

"Ck, terus saya membiarkan kamu menjamah tubuh saya, menikmati tubuh saya seraya membayangkan aku sebagai perempuan lain. Dan perempuan yang kamu bayangkan adalah Kakakku sendiri, dan perempuan itu sudah menjadi seorang istri. Kamu tuh emang beneran hilang akal, ya?" Ayara mencoba menetralkan suaranya agar tidak terdengar lirih.

"Astaghfirullah, Ayara saya khilaf"

"Khilaf itu dilakukannya cuma sekali! Kamu bisa gak sih menghargai saya sebagai Istri? Saya sudah berusaha menjadi yang istri yang baik, saya  selalu diam kalau kamu bersikap seenaknya sama saya. Saya gak paksa kamu buat mencintai saya, saya hanya mohon hargai keberadaan saya"

"Ayara, maaf saya belum bisa mencintai kamu" ujar Hanan.

"Yasudah, sampai kapanpun saya gak akan memberikan kamu hak!"

"Tapi Ayara, saya membutuhkan itu" Hanan kembali memohon pada Ayara.

"Kamu melakukan itu hanya ingin memuaskan nafsu, saya gak mau!" Ayara bergegas pergi meninggalkan Hanan, saat Hanan kembali mencekal tangannya Ia menggigit tangan Hanan sehingga Ia bisa terlepas dari cekalan Hanan.

Ayara berlari menuju Hotel, Ia berniat untuk mengambil ponsel dan dompetnya, lalu Ia kembali pergi dari sana. Ayara pergi tanpa tujuan arah, tujuannya kali ini adalah pergi jauh dari Hanan.

💐💐💐

Berbeda dengan pasutri satu ini, Ayasha dan Alzam kini tengah mengemaskan barang-barangnya, mengingat besok mereka akan kembali ke Jakarta, bulan madu mereka telah usai.

Ayasha memilih untuk membiarkan Alzam yang melanjutkan mengemas barangnya, Ayasha menyandarkan tubuhnya di kepala ranjang seraya menatap lurus ke depan. Ia tengah memikirkan sesuatu, "kenapa, sayang?" Tanya Alzam yang menyadari Ayasha yang tengah memikirkan sesuatu.

"Gak ada, Mas" jawab Ayasha.

"Kamu gak bisa bohong sama aku, apa yang kamu pikirkan?" Desak Alzam.

I'm Here, AyashaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang